Maka Pikolo pun pulang ke kampungnya, ke rumahnya lagi. Kembali ia menjadi tukang asah pisau. Kembali ia bercakap-cakap dengan ibu-ibu pelanggannya. Ketika orang-orang memintanya melakukan sihir, Pikolo tersenyum dan menggelengkan kepala.
“Aku hanya akan menyihir di pesta ulang tahun anak-anak. Anak-anak bisa menikmati sihirku seperti menonton sulap!” kata Pikolo.
Demikianlah, Pikolo menerima undangan-undangan pesta ulang tahun anak-anak. Ia menyihir banyak kelinci dari topinya. Ketika anak-anak memegang kelinci di tangannya, kelinci itu berubah jadi topi lagi. Ia menyihir air putih di gelas anak-anak menjadi es krim yang lezat. Pikolo senang bisa membuat anak-anak gembira.
Sekarang, Pikolo adalah penyihir periang dan juga tukang asah pisau yang ramah. Ia sudah melakukan pekerjaan yang disukainya. Sudahkah kamu melakukan apa yang kamu sukai dan membuat orang lain gembira?
Baca Juga: Wah, Orang Ini Menyediakan Makanan dan Minuman untuk Anjing yang Bermain di Taman Dekat Rumahnya
Cerita oleh: Widya Suwarna. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
#MendongenguntukCerdas
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR