Dilansir oleh Kompas.com dari laman Muhammadiyah.or.id, hisab yang digunakan Muhammadiyah merupakan hijab wujud al-hilal.
Ini merupakan metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya tiga parameter.
Ketiga parameter itu adalah:
- Telah terjadi konjungsi atau ijtimak
- Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam
- Saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk
Baca Juga: 4 Resep Kue Lebaran Unik, Ada Peanut Drop Cookies dan Kue Kering Sagu Cappucinno
2. Pemerintah
Kementerian Agama (Kemenag) sendiri akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal bulan Syawal 1442 H pada 11 Mei 2021.
Adapun penentuan awal Syawal dilakukan dengan metode rukyatul hilal.
Sidang isbat penentuan awal Syawal dilakukan beberapa tahap, yaitu Pertama, pukul 16.45 WIB berupa pemaparan posisi hilal awal syawal 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag.
Kedua, setelah maghrib akan dipaparkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal, dengan rukyatul hilal rencananya dilakukan di 88 titik seluruh Indonesia.
Ketiga, hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi, serta disiarkan langsung TVRI dan live streaming media sosial Kemenag.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR