Bobo.id - Agar tidak terasa hambar, biasanya makanan akan diberi bumbu. Misalnya, gula, garam, rempah, dan lain sebagainya.
Garam adalah bumbu yang bantu memberikan cita rasa asin pada makanan. Ini seringkali digunakan tiap kali masak.
Bukan hanya sebagai bumbu makanan, garam juga berfungsi sebagai pengawet.
Garam terdiridari 60% klorida dan 40% natrium.
Baca Juga: Tak Selalu Pakai Obat, Terapkan 3 Cara Ini Ternyata Bisa Bantu Atasi Darah Tinggi
Hampir semua makanan yang tidak diolah, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, daging, biji-bijian, dan makanan olahan susu mengandung natrium yang rendah.
Garam yang kita makan membantu mengendurkan dan mengencangkan otot, membantu impuls saraf, dan menyeimbangkan mineral dan air di dalam tubuh.
Tubuh kita hanya membutuhkan sedikit natrium, yaitu sekitar 1.500 miligram per hari. Tetapi rata-rata kita melebihi batas konsumsinya.
Terlalu banyak garam bisa menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan kita. Apa saja? Yuk, kita cari tahu!
1. Perut Kembung
Jika terlalu banyak makan garam, tak mengherankan lagi jika kita bisa mengalami perut kembung.
Hal ni terjadi karena ginjal ingin mempertahankan keseimbangan natrium (garam) dan air di dalam tubuh.
Untuk melakukannya, mereka menahan air untuk mengimbangi natrium yang kita konsumsi.
Peningkatan air ini bisa menyebabkan pembengkakan, terutama di tangan dan kaki, dan dapat menyebabkan berat badan kita lebih dari biasanya.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Garam dan Micin Bisa Membuat Tanaman Cabai Tumbuh Subur! Ini Caranya
2. Tidur Tak Nyenyak
Makan terlalu banyak garam sebelum tidur bisa menyebabkan gangguan pada tidur.
Tanda-tandanya bisa berupa tidur gelisah, sering terbangun di malam hari, hingga merasa kelelahan di pagi hari.
3. Tekanan Darah Naik
Makanan kaya garam juga bisa menyebabkan volume darah yang lebih besar mengalir melalui pembuluh darah dan arteri.
Hal ini bisa berakibat terjadinya peningkatan tekanan darah untuk sementara waktu. Namun tidak semua orang mengalami efek ini.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tahan garam mungkin tidak mengalami peningkatan tekanan darah setelah mengonsumsi makanan tinggi garam.
4. Kehausan
Mengonsumsi makanan asin juga bisa menyebabkan mulut kering atau merasa sangat haus. Hal ini membuat kita ingin minum yang banyak.
Ternyata ini adalah salah satu cara tubuh untuk menyeimbangkan kadar natrium dan air di dalam tubuh
Peningkatan asupan cairan bisa menyebabkan kita buang air kecil lebih banyak dari biasanya.
Namun, jika tubuh kita tak mendapatkan asupan cairan dalam jumlah yang banyak, bisa menyebabkan natrium di dalam tubuh meningkat.
Baca Juga: Garam dan 3 Bahan di Rumah Ini Bisa Membantu Menghilangkan Noda pada Pakaian, Pernah Coba yang Mana?
Hal ini bisa menyebabkan kondisi yang disebut dengan hipernatremia, yaitu sebuah kondisi saat kadar natirum dalam daram tinggi.
Ini bisa menyebabkan air keluar dari sel-sel dan masuk ke dalam darah, sebagai upaya untuk menetralkan kelebihan natrium.
Jika tidak ditangani, perpindahan cairan ini dapat menyebabkan kebingungan, kejang, koma, atau bahkan kematian.
5. Picu Penyakit Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan kalau asupan garam yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pengerasan pembuluh darah dan arteri.
Hal itulah yang nantinya bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Source | : | WebMD,Healthline |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR