Bobo.id - Matahari merupakan sumber energi yang penting bagi semua makhluk hidup dan telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi.
Bagi teman-teman yang tinggal di Indonesia, bisa menikmati manfaat sinar matahari setiap setiap hari.
Namun tahukah teman-teman? Ternyata ada beberapa daerah yang jarang mendapat sinar matahari.
Beberapa daerah ini ini selalu diselimuti oleh awan mendung dan memiliki suhu udara yang lebih dingin dibanding tempat lain.
Baca Juga: Perbedaan Virus dan Bakteri
Di mana sajakah tempat itu? Berikut ini adalah beberapa daerah yang jarang mendapat sinar matahari.
1. Dikson, Rusia
Dikson terletak di Pantai Samudra Artik rusia, tepatnya di ujung utara Samudra Arkik. Sebagai kota pelabuhan, Dikson sering mengalami hari tanpa sinar matahari atau disebut malam kutub. Peristiwa ini menjadikan Diskon tidak mendapatkan sinar matahari selama 24 jam.
Hari tanpa sinar matahari ini umumnya terjadi di bulan Desember dan awal bulan Januari. Selama 10 bulan Dakson selalu diselimuti oleh musim dingin dan dua bulan di antaranya matahari tidak pernah menerangi daerah tersebut.
Agustus menjadi bulan paling hangat di kota ini, tetapi tidak sehangat yang teman-teman bayangkan.
2. Torshavn, Faroe Island
Torshavn terletak di ibukota Faroe Island, tepatnya di bagian selatan pantai timur Streymoy. Daerah ini mendapat julukan sebagai tempat paling mengandung planet bumi.
Hal ini karena Torshavn hanya mendapat kurang lebih 2, 4 jam sinar matahari atau 840 jam per tahun.
Suhu tertinggi di daerah ini adalah sekitar 12 derajat celcius. Sedangkan ketika musim dingin tiba suhu di sini hanya berkisar 6 derajat celcius.
Baca Juga: Tak Hanya Bau Badan, Cuaca Panas Juga Menyebabkan Bau Mulut, Lo!
3. Barrow di Alaska
Barrow yang sekarang bernama Utqigvik terletak di Alaska Utara. Tempat ini selalu diselimuti oleh kegelapan tanpa sinar matahari selama kurang lebih 65 hari atau disebut dengan malam kutub.
Uniknya, setelah mengalami malam kutub, tempat ini akan terus mendapat sinar matahari selama berbulan-bulan.
4. Rjukan, Norwegia
Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan tinggi, hal ini lah yang membuat daerah ini jarang terkena sinar matahari. Warga Rjukan tidak mendapat sinar matahari yang cukup sekitar enam bulan.
Namun, kini warga Rjukan dapat menikmati sinar matahari lebih lama dari biasanya. Hal ini karena saat ini telah terpasang cermin besar bertenaga surya yang dipasang di ketinggian 450 meter di atas kota. Jadi mirip Matahari buatan, ya?
Baca Juga: Macam-Macam Energi Alternatif: Energi Matahari, Energi Panas Bumi, Energi Air, dan Energi Angin
Dikendalikan oleh komputer membuat cermin ini bisa bergerak mengikuti arah sinar matahari.
Setidaknya sinar matahari buatan ini berhasil membuat alun-alun kota dan daerah penting lainnya mendapat sinar matahari dan sedikit mengurangi kegelapan.
5. Chongqing, Tiongkok
Chongqing adalah daerah yang terletak di barat daya Tiongkok. Daerah ini meiliki kondisi iklim yang sangat basah di sepanjang tahun. Daerah ini menjadi daerah selanjutnya yang jarang mendapat sinar matahari, yaitu hanya 1.054 jam sinar matahari pertahun.
Chongqing mendapat sinar matahari paling sedikit di Bulan desember dan Januari. Kemudian mendapat sinar matahari paling banyak ketika bulan Agustus.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | kompas |
Penulis | : | Ratih Sari Sugeng Wijayanti |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR