Bobo.id - Teman-teman pasti tahu yang namanya setrika. Iya, setrika untuk merapikan baju yang kusut.
Baju yang kusut tentunya tidak nyaman digunakan dan mengurangi keindahan. Untuk itu manusia mencari cara agar pakaian mereka tidak kusut untuk penampilan sehari-hari.
Zaman dahulu sebelum mengenal setrika, orang-orang yang mulai merapikan baju yang kusut dengan berbagai macam alat.
Contohnya pemukul pakaian, detekan dengan besi yang saling menghimpit, logam panas, setrika arang, setrika gas, dan setrika listrik.
Baca Juga: Sama-Sama Gurih, Ini Perbedaan Nasi Liwet dan Nasi Uduk! Kamu Suka yang Mana?
Setrika listrik pertama kali diciptakan oleh Henry W. Weely pada 6 Juni 1882, di New York. Sejak saat itu merapikan baju yang kusut menjadi lebih mudah.
Tapi model setrika listrik ini belum sempurna, karena permukaan besi yang dipanaskan cepat sekali menjadi dingin.
Baca Juga: 4 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Salah Satunya Gangguan Saraf
Lalu, pada 1905, Earl Holmes Richardson mengatur agar elemen panas ini dipusatkan pada titik ujung setrika, dan dinamai Hotpoin.
Joseph Myers dari The Silex Company pada 1920, memperbaiki modelnya lagi, dengan menambahkan control panas otomatis dan mulai dijual pada 1984.
Kini setrika sudah mengalami berbagai perubahan yang lebih canggih, dengan inovasi seperti uap panas atau mesin pelipat robotik.
Pelipat robotik memungkinkan kita hanya memasukkan pakaian satu per satu. Lalu kegiatan menyetrika serta melipat dilakukan oleh mesin.
Setrika uap adalah yang paling digemari sekarang. Pakaian lebih cepat halus, karena uap air yang dihasilkan lebih memudahkan proses menyetrika.
Pakaian rapi seketika dengan sekali gosok. Sangat menghemat waktu dan tenaga.
Baca Juga: Ini Respon dan Reaksi yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Merasa Takut
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,intisari,Nakita |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR