Bobo.id - Siapa di sini yang suka makan pepaya?
Pepaya punya rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Karena itu ia digemari oleh banyak orang dari berbagai kalangan usia.
Tak hanya itu, buah pepaya juga mengandung banyak nutrisi, vitamin, dan zat lainnya yang baik untuk kesehatan tubuh kita.
Dilansir dari Livestrong, pepaya diketahui mengandung vitamin C & A, folat, magnesium, tembaga, asam pantotenat, dan serat yang bagus untuk pencernaan.
Buah berwarna oranye ini juga mengandung vitamin B, alfa dan beta-karoten, lutein dan zeaxanthin, vitamin E, kalsium, kalium, vitamin K, dan likopen.
Likopen sendiri adalah jenis antioksidan yang juga banyak terkandung di dalam tomat dan punya khasiat untuk tubuh.
Sehingga tidak heran jika pepaya dapat mencegah berbagai penyakit.
Sayangnya, bagi orang yang mempunyai alergi terhadap lateks tidak diperkenankan untuk mengonsumsi buah ini.
Baca Juga: Jangan Lagi Minum Air Kelapa Kalau Punya 7 Kondisi Ini, Malah Bisa Bahayakan Tubuh!
Lateks merupakan getah susu yang diproduksi oleh beberapa tanaman, salah satunya yang terdapat pada pohon pepaya.
Tanaman biasanya melepaskan lateks setelah mereka 'terluka', dengan cara yang sama seperti manusia berdarah setelah cedera.
Tanaman menggunakan lateks sebagai pertahanan terhadap serangga.
Selain nutrisi di atas, pepaya juga mengandung enzim yang disebut kitinase.
Enzim ini bisa menyebabkan reaksi silang antara lateks dan makanan yang mengandungnya.
Baca Juga: Selain Pepaya, 5 Buah-buahan Ini Juga Bisa Bantu Lancarkan Pencernaan, Mulai dari Alpukat Sampai Pir
Singkatnya, sistem kekebalan tubuh merespons makanan, menghasilkan gejala alergi yang sama seperti yang akan terjadi dengan paparan lateks.
Reaksi silang ini tidak sama untuk semua orang.
Karena beberapa orang bereaksi terhadap semua makanan yang diketahui menyebabkan reaksi silang. Sedangkan yang lain mungkin tidak timbul reaksi apapun.
Beberapa buah yang memungkinkan seseorang terkena alergi antara lain, stroberi, nanas, pir, nektarin, ceri, markisa, pepaya, melon, anggur, buah ara, prem, persik, kiwi, pisang, dan apel.
Ada beberapa jenis alergi terhadap lateks. Yuk, cari tahu!
1. Hipersensitivitas lateks (tipe 1)
Ini adalah bentuk alergi serius dan langka yang menyebabkan reaksi langsung yang parah yang bisa membahayakan nyawa.
Beberapa orang dengan hipersensitivitas lateks tipe 1 mungkin juga bereaksi dengan cara yang mirip dengan sengatan lebah.
Tidak hanya bersentuhan langsung dengan lateks, orang-orang yang sangat alergi terhadap lateks bisa bereaksi terhadap pakaian, sepatu, dan hal-hal lain yang mengandung lateks karet alam
Misalnya, karet gelang, sarung tangan karet, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Lancarkan Pencernaan Hingga Bikin Jantung Sehat, Inilah 5 Manfaat Mengonsumsi Pepaya
2. Dermatitis kontak alergi
Orang dengan dermatitis kontak alergi memiliki reaksi kulit yang tertunda dan ruam setelah kontak dengan lateks.
Dermatitis kontak alergi disebabkan oleh aditif (bahan tambahan) dan bahan kimia yang digunakan untuk membuat karet.
3. Dermatitis kontak iritan
Ini adalah jenis reaksi yang paling umum dan juga yang paling ringan. Ini menyebabkan area yang terkena kontak terasa kering, gatal, dan iritasi.
Biasanya reaksi setelah bersentuhan dengan lateks ini berupa lesi kulit yang terbakar dan bersisik.
Cara paling ampuh untuk mengobati alergi jenis ini adalah dengan menghindari produk yang mengandung lateks.
Baca Juga: Ingin Rambut Lebat dan Tidak Mudah Rontok? Yuk, Coba Konsumsi Buah-buahan Ini, Termasuk Pepaya!
(Penulis: Virny Apriliyanty)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR