Bobo.id - Saat merasakan gejala COVID-19, tentunya kita harus segera melakukan pemeriksaan melalui tes laboratorium.
Ini dilakukan agar jika terinfeksi COVID-19 atau penyakit lainnya, bisa segera ditangani dengan tepat.
Bagi orang yang positi terinfeksi COVID-19 biasanya akan dilihat seberapa parah gejalanya. Jika gejalanya ringan, kita akan dirujuk untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).
Tak perlu khawatir saat melakukan isoman, karena dokter akan memberikan obat yang disesuaikan dengan kondisi tubuh kita.
Selain itu, pasien COVID-19 isoman juga diwajibkan untuk melakukan enam hal selama isoman. Apa saja?
Yuk, simak!
Baca Juga: Perbedaan Gejala COVID-19 dan Flu Biasa, Ketahui Agar Dapat Penanganan yang Tepat
1. Pakai Masker
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utara, dr M Irfan SpPD mengatakan, pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah harus selalu menggunakan masker.
Hal ini menjadi penting karena kita berisiko menularkan pada anggota keluarga yang lain jika tidak pakai masker.
Selain itu dr Irfan juga mengatakan kalau anggota keluarga yang serumah dengan pasien COVID-19 juga harus menggunakan masker saat berada di dekat pasien.
2. Jaga Jarak dan Selalu Cuci Tangan
Walaupun sudah terinfeksi COVID-19 dan melakukan isolasi mandiri di kamar sendiri, pasien COVID-19 juga masih tetap harus menjaga jarak dan selalu cuci tangan.
Anggota keluarga lain juga harus menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali merawat pasien.
Tidak disarankan pula untuk tidur bersama dengan jarak yang dekat. Usahakan untuk terpisah sejauh 2 meter.
Baca Juga: Dinyatakan Sembuh dari COVID-19 Tanpa Tes PCR Kedua? Ini Penjelasannya
3. Berjemur
Berjemur kira-kira 10-15 menit pada jam 9 pagi atau di atas jam 3 sore juga disarankan oleh dr Irfan.
Hal itu karena berjemur akan membantu memenuhi kebutuhan vitamin D pasien COVID-19.
Seperti dikutip dari Live Science, satu studi yang telah diterbitkan 3 September di JAMA Network Open, menemukan bahwa risiko infeksi COVID-19 pada orang dengan kekurangan vitamin D hampir dua kali lebih tinggi daripada orang dengan tingkat vitamin D yang cukup.
Tak hanya itu, studi lain dari The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, menemukan bahwa pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki kadar vitamin D yang rendah dibandingkan dengan kelompok pasien yang tidak terinfeksi COVID-19.
4. Buka Ventilasi Kamar
Biasanya selama isolasi mandiri, sebagian besar kegiatan yang dilakukan pasien COVID-19 adalah di dalam kamar.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu membuka ventilasi udara di dalam kamar untuk pertukaran udara yang baik.
5. Konsumsi Gizi Seimbang
Seperti diketahui, sangat penting mengonsumsi makanan bergizi seimbang dalam kondisi apapun.
Terlebih lagi bagi yang sedang dalam kondisi tidak sehat dan terinfeksi COVID-19.
Makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan adalah menu wajib yang harus ada di menu makanan sehari-hari selama melakukan isolasi mandiri.
Selain itu, jangan lupa juga untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen dan juga obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter.
Baca Juga: Sedang Isolasi Mandiri? Ini Cara Tingkatkan Saturasi Oksigen dengan Teknik Proning
6. Berpikiran Positif
Selain melakukan berbagai aktivitas fisik, pasien COVID-19 juga harus berupaya berpikiran positif, agar upaya kesembuhan bisa optimal.
(Penulis: Ellyvon Pranita)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR