Terlebih lagi, penyebaran varian Delta saat ini dikatakan lebih mudah menular dan gejalanya lebih berbahaya.
Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Ph.D, Sp.A(K), M.Sc, mengatakan, berdasarkan sejumlah laporan, anak penyintas COVID-19 tetap membutuhkan vaksinasi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.
"Anak masih butuh tambahan untuk push antibodinya, dia mungkin bisa dapat antibodi, ketika terinfeksi, tapi jumlahnya berapa tidak ada yang tahu secara pasti," ujarnya seperti dikutip dari Instagram @idai_ig.
Menurutnya, sulit memastikan apakah antibodi yang dimiliki oleh anak sudah benar-benar ampuh dalam menangkal virus.
Baca Juga: Kapan Boleh Vaksin setelah Positif COVID-19? Ini Penjelasannya
Apalagi tidak mudah untuk melakukan pemeriksaan kadar antibodi seseorang.
Pakar ilmu kesehatan anak ini menilai, anak penyintas COVID-19 yang berusia 12-17 tahun tetap membutuhkan vaksin.
Paling tidak satu kali vaksin harus diberikan untuk memperkuat antibodinya.
Meski demikian, ia meminta para orang tua untuk menunggu sampai anak benar-benar sembuh dari infeksinya.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR