Bobo.id - Teman-teman, sudahkah kamu belajar mengenai paragraf dan kalimat-kalimat pembentuknya?
Paragraf yaitu bagian bab dalam suatu karangan dengan satu ide pokok dan beberapa kalimat pendukung ide pokok atau kalimat penjelas.
Setiap paragraf mengandung kalimat utama dan kalimat penjelas. Nah, adapun jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya.
Apa saja jenisnya? Ada paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran, dan paragraf ineratif.
Baca Juga: Ciri-Ciri dan Cara Menentukan Gagasan Pokok dalam Sebuah Paragraf
Bagaimana penjelasan masing-masing jenis paragraf tersebut? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal paragraf. Kalimat-kalimat setelah kalimat utama disebut kalimat penjelas.
Contohnya sebagai berikut.
Komodo merupakan hewan langka dilindungi. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, per 2017 tercatat 2.884 ekor komodo di Taman Nasional Komodo. Kadal terbesar di dunia ini termasuk dalam daftar hewan dilindungi karena jumlahnya sedikit. Penyebab langkanya komodo akibat habitat komodo yang semakin hari semakin tercemar.
Kalimat yang dicetak tebal dari paragraf di atas menunjukkan kalimat utamanya. Sedangkan kalimat-kalimat di belakangnya merupakan kalimat penjelas.
Baca Juga: Mengenal Teks Deskripsi, Mulai dari Jenis Hingga Langkah-Langkah dalam Pembuatannya
2. Paragraf Induktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya berada di akhir paragraf. Kalimat-kalimat sebelum kalimat utama disebut kalimat penjelas.
Ciri paragraf induktif adalah adanya kata atau kalimat konjungsi seperti 'jadi', 'oleh karena itu', 'maka dari itu', dan 'akhirnya'. Contohnya sebagai berikut.
Kementrian Lingkungan Hidup mencatat pada 2016 jumlah komodo sebanyak 2.430 ekor, pada 2017 sebanyak 2.884 ekor, sedangkan 2018 sebanyak 2.879 ekor. Monitoring terus dilakukan setiap tahun. Hal ini agar populasi komodo tidak punah. Jumlah populasi komodo dipengaruhi erat oleh iklim dan perilaku manusia. Maka dari itu, meski populasi komodo dapat dikatakan stabil, namun kita harus tetap menjaga kelestarian alam dan habitat komodo.
Kalimat yang dicetak tebal dari paragraf di atas menunjukkan kalimat utamanya. Sedangkan kalimat-kalimat di sebelumnya merupakan kalimat penjelas.
Baca Juga: Contoh Teks Berita tentang COVID-19 Beserta Unsur-Unsur dan Strukturnya
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran atau deduktif-induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal dan akhir paragraf.
Gagasan utama di akhir berfungsi untuk mempertegas gagasan utama di awal paragraf.
Contohnya sebagai berikut.
Hutan mangrove memiliki karakteristik tertentu. Tumbuhan di dalam hutan semacam ini didominasi dengan tumbuhan oleh tumbuhan bakau, maka orang sering menyebutnya hutan bakau. Hutan mangrove terdapat di perairan payau (campuran air asin dan air tawar). Akibatnya hutan mangrove dipengaruhi oleh pasang surut laut. Itulah beberapa ciri yang dimiliki hutan mangrove.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya berada di tengah paragraf. Kalimat penjelasnya mengapit kalimat utama.
Baca Juga: Perbedaan antara Membuat Ringkasan Teks Tertulis dan Teks Lisan, Materi Kelas 4 SD
Contohnya sebagai berikut.
Meskipun sudah kedaluwarsa, kandungan bahan kimia pada obat-obatan yang kita konsumsi tidak akan pernah hilang dan justru akan menimbulkan bahaya jika obat-obatan tersebut dibuang di sembarang tempat. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak membuang obat-obatan ke sembarang tempat. Sebagai gantinya, kita dapat mengembalikan obat-obatan tersebut ke pihak apotek atau rumah sakit untuk dihancurkan.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR