Ia juga menyebut negara dengan luas wilayah kecil akan mudah mendapatkan kekebalan kelompok, hal itu berbeda dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Di sisi lain, kata dia, jumlah vaksin COVID-19 saat ini masih terbatas.
Oleh karenanya, untuk memutuskan rantai penularan virus corona, pemerintah daerah diharapkan dapat mendahulukan daerah yang kasus COVID-19 paling banyak.
Umumnya kasus banyak pada daerah yang lebih padat penduduk dan mobilitas tinggi.
Baginya cara pemberian vaksin di wilayah kasus tertinggi akan mempermudah munculnya kekebalan kelompok.
Baca Juga: Boleh untuk Anak-Anak, Kenali Jenis Vaksin Pfizer dan Efek Sampingnya
Lebih lanjut dia menyinggung perihal warga yang masih enggan divaksin COVID-19.
Jane mengingatkan, varian delta virus corona jauh lebih cepat menular dan perjalanan penyakitnya dua kali lebih cepat dan mematikan.
Ia memberikan contoh kasus-kasus COVID-19 yang ada di Amerika Serikat yang banyak menyerang kelompok anti vaksin.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Soedjatmiko mengingatkan agar masyarakat tidak menanti terpapar COVID-19 dulu dan baru menyadari pentingnya vaksin.
Ia berharap masyarakat segera mendapatkan vaksin hingga mengurangi kemungkinan tertular COVID-19.
Source | : | Kompas.com,kemkes.go.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR