Bobo.id - Selama pandemi COVID-19 berlangsung, pemerintah terus mengupayakan vaksinasi dilakukan dengan maksimal di semua wilayah.
Hingga kini pemberian vaksin sudah bisa dilakukan pada anak-anak hingga lansia.
Batas usia yang bisa menerima vaksin, yaitu 12 hingga 60 tahun.
Para ahli imunisasi menyarankan pemberian vaksin diutamakan di wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi.
Dengan begitu diharapkan dapat menciptakan kekebalan imun pada masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus.
Baca Juga: Apa Saja Efek Samping Vaksin COVID-19 Moderna? Ini Penjelasan Lengkapnya
Elisabeth Jane Soepardi seorang pakar imunisasi menyebut bahwa tingkat vaksinasi di Indonesia baru mencapai 20 persen saja.
Oleh karenanya, dia menyarankan agar vaksinasi dilakukan secara strategis.
Elisabet menjelaskan target vaksin yang harus tercapai adalah 70 persen dari total jumlah penduduk.
Dengan begitu akan tercapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Ia juga menyebut negara dengan luas wilayah kecil akan mudah mendapatkan kekebalan kelompok, hal itu berbeda dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Di sisi lain, kata dia, jumlah vaksin COVID-19 saat ini masih terbatas.
Oleh karenanya, untuk memutuskan rantai penularan virus corona, pemerintah daerah diharapkan dapat mendahulukan daerah yang kasus COVID-19 paling banyak.
Umumnya kasus banyak pada daerah yang lebih padat penduduk dan mobilitas tinggi.
Baginya cara pemberian vaksin di wilayah kasus tertinggi akan mempermudah munculnya kekebalan kelompok.
Baca Juga: Boleh untuk Anak-Anak, Kenali Jenis Vaksin Pfizer dan Efek Sampingnya
Lebih lanjut dia menyinggung perihal warga yang masih enggan divaksin COVID-19.
Jane mengingatkan, varian delta virus corona jauh lebih cepat menular dan perjalanan penyakitnya dua kali lebih cepat dan mematikan.
Ia memberikan contoh kasus-kasus COVID-19 yang ada di Amerika Serikat yang banyak menyerang kelompok anti vaksin.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Soedjatmiko mengingatkan agar masyarakat tidak menanti terpapar COVID-19 dulu dan baru menyadari pentingnya vaksin.
Ia berharap masyarakat segera mendapatkan vaksin hingga mengurangi kemungkinan tertular COVID-19.
Menurutnya paparan COVID-19 tidak hanya merugikan pasien tapi juga keluarga.
Diberitakan, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi COVID-19 dosis kedua sebanyak 34.121.203 orang atau 16 persen dari target, terhitung hingga Jumat (27/8/2021) pukul 12.00 WIB.
Di Indonesia kini suda ada 7 jenis vaksin yang bida diberikan pada masyarakat.
7 jenis vaksin ini adalah Sinovac, Vaksin COVID-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sputnik V.
Baca Juga: Pemerintah Izinkan Vaksin Pfizer untuk Anak Jelang Sekolah Tatap Muka
Dari 7 vaksin tersebut, hanya ada 2 jenis vaksin yang bisa diberikan pada anak usia 12 hingga 17 tahun, yaitu Sinovac dan Pfizer.
Setiap vaksin memang memiliki tingkat efektivitas (kesuksesan) yang berbeda.
Namun, semua vaksin itu bisa membantu masyarakat memunculkan kekebalan pada tubuh dalam melawan virus COVID-19.
Hingga kini jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksin dosis pertama adalah 61.465.338 atau sekitar 29,51 persen dari target yang sudah ditentukan.
Untuk vaksin dosis kedua sudah terbagikan sebanyak 34.803.788 dosis atau sekitar 16,71 persen.
Sedangkan pemberian vaksin dosis ketiga pada tenaga kesehatan sudah terbagi sebanyak 601.253 atau 40,94 persen.
Sedangkan tenaga medis yang harus menerima vaksin adalah 1.468.764 orang.
Pemberian vaksin ini akan terus berlangsung hingga memenuhi target yang sudah ditentukan pemerintah.
Baca Juga: Mengenal Vaksin Merah Putih, Vaksin Buatan Indonesia yang Akan Diproduksi Tahun 2022
Pemerintah akan memberikan vaksin pada 208.265.720 warga Indonesia.
Jumlah itu meliputi tenaga kesehatan, orang lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, masyarakat umum, dan anak-anak dengan usia 12 - 17 tahun.
Ayo! Segera daftkan diri untuk mendapatkan vaksinasi dan membantu mengurangi penyebaran virus COVID-19.
(Penulis : Dian Erika Nugraheny, Amirul Nisa)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kemkes.go.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR