Bobo.id - Akulturasi budaya yang terjadi di Indonesia dapat memberi keuntungan maupun dampak buruk bagi masyarakatnya.
Apa yang dimaksud dengan akulturasi budaya?
Akulturasi budaya adalah percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.
Akulturasi biasanya terjadi karena adanya hubungan antara dua atau lebih negara.
Akulturasi tidak menghilangkan budaya asli, namun mencampurkan perbedaan kebudayaan.
Akulturasi berdampak positif jika terjadi perubahan pola pikir modern yang dapat memberikan keuntungan untuk kemajuan masyarakat.
Baca Juga: Contoh Pengaruh Letak dan Kondisi Geografis Indonesia di Bidang Budaya
Namun, dapat berdampak negatif jika masyarakat melupakan budaya asli dari negara asal masing-masing.
Nah, untuk memahami dampak positif dan negatif dari akulturasi budaya, mari kita simak penjelasan berikut ini.
Dampak Positif Akulturasi Budaya
Berikut ini merupakan contoh dampak positif adanya akulturasi budaya bagi masyarakat Indonesia.
1. Kemajuan Teknologi dan Pola Pikir
Percampuran budaya negara lain dapat memengaruhi pola pikir masyarakat, misalnya menjadi lebih modern.
Masyarakat menjadi mengenal adanya kemajuan teknologi dan pola pikir yang dapat menguntungkan.
2. Tingkat Hidup Lebih Baik
Dengan adanya kemajuan teknologi dan kemajuan pola pikir menjadi modern, secara tidak langsung akan meningkatkan hidup masyarakat dalam sebuah negara.
Misalnya, masyarakat bisa belajar dari teknologi untuk menciptakan teknologi dan produk baru yang dibutuhkan masyarakat itu sendiri.
Selain itu, juga dapat menyerap kebudayaan yang baik untuk kemajuan masyarakat. Contoh, meniru kedisiplinan negara Jepang.
3. Menciptakan Lapangan Kerja
Akulturasi budaya dapat mengakibatkan masuknya produk-produk dari luar negeri.
Baca Juga: Apa Saja Bentuk Keragaman Sosial Budaya Indonesia serta Manfaat Keragaman Sosial Budaya?
Dengan banyaknya produk yang datang, dibutuhkan pula banyak orang untuk mengelola distribusinya.
Nah, dalam hal ini akulturasi menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. Tentu saja ini memberi dampak positif karena akan meningkatkan taraf hidup.
Dampak Negatif Akulturasi Budaya
Berikut ini merupakan contoh dampak negatif adanya akulturasi budaya bagi masyarakat Indonesia.
1. Terpengaruh Budaya Individualis
Individualis adalah orang yang mementingkan diri sendiri, atau orang yang egois.
Ini tidak cocok untuk masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi persatuan dan gotong royong.
Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya senang gotong royong, ramah, dan saling membantu. Oleh karena itu, budaya individualis adalah dampak negatif.
2. Terjadi Perubahan Budaya
Kemajuan teknologi tentu saja berpengaruh terhadap perubahan budaya, mengapa?
Misalnya, dengan adanya teknologi media sosial dan handphone, beberapa orang jadi tidak lagi melakukan budaya mengunjungi orang untuk menyampaikan pesan.
Dapat menjadi dampak negatif jika orang yang akan diberi pesan adalah orang yang lebih tua.
Di Indonesia, budaya menghormati orang tua, tata krama, dan sopan santun merupakan hal yang harus dilakukan semua orang.
Oleh karena itu, akulturasi budaya berdampak negatif jika budaya ini hilang karena adanya kemudahan teknologi.
Baca Juga: Bisa Mengubah Kebiasaan Banyak Orang, Ini Dampak Negatif Globalisasi
3. Melupakan Budaya Asli
Akulturasi budaya akan memengaruhi negara dan masyarakatnya. Namun, akan menjadi pengaruh negatif jika budaya asli menjadi hilang.
Kita, sebagai anak Indonesia, harus dapat melestarikan budaya asli dari daerah masing-masing dengan tidak terlalu bertumpu pada budaya asing.
Ini merupakan sikap selektif, yaitu memilih-milih budaya asing yang mana yang harus ditiru, dan harus ditinggal.
Nah, itulah dampak positif dan negatif adanya akulturasi budaya bagi masyarakat.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR