Bobo.id - Perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi pada iklim, curah hujan, dan suhu udara karena meningkatnya gas karbon dioksida dan gas-gas lain.
Perubahan iklim yang terjadi memberikan dampak kepada manusia seperti meningkatnya rata-rata temperatur yang memicu kebakaran hutan.
Suhu yang meningkat juga menimbulkan cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, hingga bencana alam.
Perubahan iklim juga berkaitan dengan beberapa jenis polusi seperti polusi udara. Apa dampak terjadinya polusi udara?
Polusi Udara
Polusi udara adalah terdapatnya kandungan zat-zat asing yang seharusnya tidak ada dalam udara yang dihirup makhluk hidup.
Udara yang kita hirup memiliki kandungan beberapa zat seperti nitrogen, oksigen, uap air, dan gas inert.
Baca Juga: Pengaruh Perubahan 2 Iklim di Negara Kita pada Kehidupan Sehari-hari
Sedangkan zat kimia yang menimbulkan polusi udara adalah uap kimia, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen oksida.
Polusi udara biasanya disebabkan oleh adanya asap dari pabrik, asap dari kendaraan bermotor, hingga pembakaran sampah.
Menurut Jurnal of Stroke pada 2018, polusi udara yang mengandung partikel dari emisi bahan bakar fosil, ternyata dapat menyebabkan serangan jantung.
Selain itu, polusi udara ini berbahaya untuk kesehatan manusia karena akan menimbulkan iritasi pada hidung, mata, dan tenggorokan.
Serta menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), asma, dan lain-lain.
Panas yang Ekstrem
Dari penelitian Department of Public Health di London School of Hygiene & Tropic Medicine, Inggris, ditemukan bahwa sebagian manusia meninggal karena pengaruh suhu panas yang ekstrem.
Selain itu, jumlah ikan yang berada di laut tropis mulai berkurang karena ikan berpindah ke perairan yang lebih dingin.
Baca Juga: Sebuah Pulau di Antartika Dipenuhi 'Salju Darah', Apa Penyebabnya?
Kadar karbon dioksida di atmosfer juga bisa merusak zinc, zat besi, dan protein yang menjadi nutrisi manusia dari tumbuhan.
Ini dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Penelitian ini disampaikan National Center for Biotechnology Information Amerika Serikat.
Perubahan iklim juga menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman dan pertanian.
Penyakit Menular dan Mental
Robert Bayer dari Cambrige University menyatakan bahwa bisa jadi di masa depan penyakit menular semakin banyak.
Ini terjadi karena hewan pembawa virus harus melakukan migrasi akibat adanya suhu global.
Dilansir dari National Geographic, perubahan iklim juga bisa meningkatkan risiko penyakit yang dapat ditularkan lewat air seperti kolera, demam tifoid, dan parasit.
Perubahan iklim juga berhubungan dengan pencemaran air yang berakibat buruk bagi manusia.
Baca Juga: Gawat! Menurut Ilmuwan, Hutan Paru-Paru Dunia Ini Akan Hadapi Titik Kritis
Pencemaran air atau dalam bahasa Inggris disebut water pollution adalah masuknya zat asing seperti bahan kimia ke dalam air.
Biasanya bahan kimia tersebut berasal dari limbah pabrik atau limbah pertanian yang bisa merusak ekosistem air.
Menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, ada 783 juta orang yang tidak memiliki akses air bersih karena adanya pencemaran air.
Beberapa bencana seperti banjir dan kebakaran hutan juga akan mengakibatkan manusia merasa trauma sehingga berhubungan dengan kesehatan mental.
Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah perubahan iklim adalah menggunakan sumber daya alam perubahan yang ramah lingkungan.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR