Bobo.id - Saat ini pemerintah mulai memperbolehkan kegiatan sekolah tatap muka, meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir dan masih memunculkan varian baru.
Sebenarnya, kegiatan tatap muka bisa memberikan permasalahan tersendiri. Namun, kegiatan sekolah tatap muka ini bisa menjadi solusi bagi teman-teman yang sudah mulai jenuh dengan belajar di rumah.
Kegiatan ini juga bisa menimbulkan waspada dan khawatir karena bisa memunculkan kelompok terinfeksi baru.
Baca Juga: Ini 2 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Agar Masker Bisa Melindungi Diri dari Virus
Lalu, apa kata ahli mengenai hal ini? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), melihat situasi pandemi di Indonesia sekarang ini belum merekomendasikan diselenggarakannya sekolah tatap muka.
Menurut IDAI sekolah tatap muka baru bisa dimulai jika paparan virus dari lingkungan masyarakat terkendali.
Ditandai dengan penurunan kasus dan tingkat kematian menurun. Solusinya, jika sekolah tatap muka tetap harus dimulai, maka pihak sekolah setidaknya memberikan pilihan atas sistem belajar.
Anak dan orang tua diberi kebebasan memilih untuk belajar tatap muka atau pembelajaran dalam jaringan.
Karena, pandemi COVID-19 masih belum bisa diperkirakan. Sekolah juga bisa memanfaatkan pembelajaran di ruang terbuka, seperti taman, lapangan, atau alam terbuka.
Panduan Sekolah Tatap Muka
Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan saat sekolah tatap muka agar tidak memunculkan kelompok terinfeksi baru dari virus COVID-19?
Baca Juga: Cara Mudah Membedakan Masker Asli dan Masker Palsu, Penjelasan Resmi dari Kemenkes
IDAI menyarankan orang tua dan sekolah melakukan hal-hal berikut ini:
1. Semua guru, pihak sekolah, pengasuh, atau orang tua murid harus sudah divaksin.
2. Pembelajaran dilakukan dengan membuat kelompok kecil agar mempermudah pelacakan jika terjadi penularan.
3. Jam masuk dan pulang sekolah harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari penumpukan siswa
4. Saat pembelajaran, semua jendela di dalam kelas harus dibuka. Jika memungkinkan lakukan pembelajaran di luar ruangan kelas.
5. Pihak sekolah harus menyediakan fasilitas cuci tangan di lokasi yang strategis.
6. Jika ada anak atau guru yang memenuhi kriteria dengan gejala terkena COVID-19, harus bersedia dilakukan tes swab.
Selain dengan cara tersebut, teman-teman yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka juga harus mengenakan masker dengan benar.
Sekolah juga harus menyediakan tempat pembuangan masker. Lalu, yang perlu teman-teman ingat saat di sekolah adalah dengan tidak melakukan hal-hal berikut ini, yaitu:
Baca Juga: Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Vaksin COVID-19, Hindari Supaya Vaksin Berjalan Lancar
Nah, itulah rekomendasi IDAI untuk teman-teman ketika sekolah tatap muka sedang berlangsung di masa pandemi ini.
Meskipun sudah vaksin, tapi kita tetap harus menjaga protokol kesehatan agar pandemi segera berakhir.
Vaksin bukan berarti kita kebal terhadap virus COVID-19, tapi untuk meningkatkan antibodi kita agar lebih kuat melawan virus penyebabnya. Tetap pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak, ya.
(Penulis: Ariska Puspita Anggraini)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR