Bobo.id - Teman-teman apakah yang kamu ketahui mengenai hewan berdarah panas dan berdarah dingin?
Darah panas dan darah dingin ini merupakan istilah golongan hewan berdasarkan cara beradaptasi dengan suhu lingkungan.
Berdasarkan pengaruh suhu pada lingkungan, jenis hewan digolongkan menjadi dua, yaitu homoiterm dan poikiloterm.
Homoiterm disebut juga hewan berdarah panas, sedangkan poikiloterm disebut juga berdarah dingin.
Nah, untuk mengetahui perbedaan dan contoh hewan dari kedua golongan tersebut, mari kita pahami penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Macam-Macam Adaptasi Hewan Beserta Contohnya, Adaptasi Morfologi hingga Tingkah Laku
Hewan Homoiterm atau Berdarah Panas
Homoiterm atau berdarah panas adalah kemampuan hewan untuk mengatur suhu tubuhnya terhadap lingkungan.
Kemampuan ini dapat membuat hewan berkeringat ketika suhu panas, dan kedinginan ketika suhu dingin.
Namun, hewan-hewan berdarah panas dapat menurunkan suhu tubuhnya ketika suhu lingkungan sedang tinggi, dan sebaliknya.
Contoh hewan berdarah panas adalah kucing, anjing, ayam, burung, dan hewan mamalia.
Hewan Poikiloterm atau Berdarah Dingin
Poikiloterm atau berdarah dingin adalah jenis hewan yang tidak bisa mengatur suhu tubuhnya.
Artinya, ketika suhu lingkungan tinggi, maka suhu tubuhnya ikut meningkat.
Sebaliknya, ketika suhu lingkungan rendah, maka suhu tubuh hewan tersebut menjadi turun.
Contoh hewan berdarah dingin adalah hewan reptil, ikan, hewan amfibi, serangga, dan hewan invertebrata.
Hewan reptil contohnya kadal, ular, hewan amfibi contohnya katak, hewan invertebrata contohnya cacing dan ubur-ubur.
Baca Juga: Jerapah hingga Kuda Nil, Ini 5 Hewan yang Tidak Bisa Berenang
Perbedaan Hewan Darah Panas dan Darah Dingin
Nah, setelah memahami pengertian dan contoh kedua hewan tersebut, mari kita cari perbedaan antara keduanya.
Perbedaan yang paling menonjol adalah pada cara hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan.
Hewan homoiterm dapat mengatur suhu tubuhnya, sedangkan hewan poikiloterm tidak dapat mengatur suhu tubuhnya.
Selain itu, beberapa perbedaan dapat dilihat dari uraian berikut ini.
Hewan homoiterm memiliki suhu tubuh yang stabil, yaitu antara 30 hingga 40 derajat celcius. Sedangkan hewan poikiloterm suhu tubuhnya berubah-ubah.
Proses metabolisme hewan homoiterm tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Sedangkan hewan poikiloterm dipengaruhi suhu lingkungan.
Hewan homoiterm tidak memiliki fase hidup dalam beradaptasi dengan suhu lingkungan. Sedangkan hewan poikiloterm mengalaminya.
Fase yang dialami hewan poikiloterm adalah hibernasi dan estivasi.
Baca Juga: Ternyata Jerapah Bisa Berjalan Setelah Baru Saja Lahir! Ini Fakta-Fakta Unik Jerapah
Hibernasi untuk bertahan hidup di udara dingin, estivasi bertahan hidup di suhu panas.
Hewan homoiterm bereaksi terhadap suhu panas dengan berkeringat atau terengah-engah.
Sedangkan hewan poikiloterm bereaksi dengan mengubah warna kulit dan berjemur.
Nah, itulah perbedaan antara hewan berdarah panas dan berdarah dingin.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR