Bobo.id - Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki upacara adat dan kebiasaan yang berbeda-beda.
Hal ini juga berlaku pada masyarakat di daerah Maluku. Masyarakat Maluku ternyata memiliki beragam upacara adat yang menarik, lo.
Upacara-upacara tersebut juga masih dilaksanakan sampai sekarang. Tujuannya untuk menjaga dan melestarikan budaya dari masyarakat Maluku.
Apakah teman-teman tertarik untuk mengetahuinya? Yuk, cari tahu!
Kali ini, akan dibahas beragam upacara adat yang biasanya dilaksanakan dan dirayakan di daerah Maluku, antara lain:
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD: Identifikasi Keberagaman Pulau Maluku dari Bahasa hingga Kebiasaan
1. Upacara Adat Sasi
Upacara adat sasi hampir dilaksanakan di seluruh daerah Maluku dan Papua. Upacara ini dilaksanakan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
Upacara adat sasi biasanya diterapkan untuk keberlangsungan hidup di wilayah laut. Namun, upacara adat ini juga bisa diterapkan di wilayah darat, lo.
Dalam tradisi Sasi, ada aturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Aturan tersebut berbunyi bahwa siapa pun tidak boleh memanen hasil panen sebelum waktunya.
2. Obor Pattimura
Kebiasaan atau acara ini ditujukan untuk mengenang pahlawan Pattimura yang melakukan perlawanan terhadap penjajah yang datang di kawasan Maluku.
Upacara atau peringatan ini biasanya dirayakan setiap tanggal 15 Mei.
Nah, untuk memperingatinya. Biasanya masyarakat bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membuat perayaan.
Perayaan ini dikenal dengan istilah Pawai Obor. Dalam pawai tersebut juga ditemukan prosesi lari obor.
Lari obor ini dimulai dari Pulau Saparua ke Pulau Ambon. Kemudian, para pelari juga akan diarak ke Kota ambon.
Baca Juga: Tari Soya-Soya dari Maluku Utara, Tarian Perang yang Menjadi Simbol Kebangkitan Rakyat
3. Makan Patita
Tradisi ini merupakan acar makan bersama yang dilakukan masyarakat Maluku. Sampai saat ini tradisi ini masih dilestarikan.
Biasanya acara makan patita akan dilangsungkan saat ada momentum-momentum besar yang terjadi, seperti:
Tradisi ini menghidangkan menu makanan khas Maluku, seperti ikan asar, patatas rebus, sayur-sayuran, papeda, singkong rebus, dan sebagainya.
4. Adat Cuci Negeri Soya
Upacara cuci negeri merupakan upacara yang bermakna untuk membersihkan dan menyucikan diri dari perasaan buruk, seperti perseteruan, rasa curiga, iri dan rasa dengki.
Upacara ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan Desember. Dan, dipimpin langsung oleh seorang Upulatu atau raja.
Ada serangkaian upacara adat yang perlu dilakukan saat melaksanakan upacara adat cuci negeri ini, antara lain:
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Penari Soya-Soya Tidak Memakai Riasan Muka
Adat Cuci Negeri Soya ini juga sudah ditetapkan sebagai warisan budata tak benda Indonesia pada 20 Oktober 2015.
Kala itu, penetapan ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yakni oleh Anies Baswedan.
5. Upacara Fangnea Kidabela
Upacara ini banyak ditemukan di kawasan Kepulauan Tanimbar, di derah Maluku Tenggara Barat. Upacara adat ini bertujuan untuk memperkokoh hubungan sosial di daerah tersebut.
Baca Juga: Ambon, Ibu Kota Sekaligus Kota Terbesar di Provinsi Maluku dengan Beragam Makanan Khas
Daerah Maluku Tenggara Barat memang memiliki budaya mengatur persaudaraan, dengan bentuk daun Lolat dan Kidabela.
Daun Lolat ini berperan dalam mengatur hubungan sosial masyarakat, yakni antara dua desa atau lebih.
Kemudian, diwujudkan dengan bentuk kidabela.
Upacara ini sengaja dilakukan agar masyarakat tidak mudah terpecah belah dan mencegah berkonflik.
Tonton video ini, Yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,gramedia.com,Ambon.go.id |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR