Bobo.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beri peringatan pada masyarakat terkait cuaca ekstrem selama 10 hari ke depan.
Peringatan tersebut berdasarkan pertanda masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hal ini dikatakan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Sebagian kecil wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan, namun sebagian besar masih mengalami musim kemarau.
Dari analisis dinamika atmosfer, beberapa hari ke depan akan terjadi gelombang atmosfer yang aktif di sekitar wilayah Indonesia.
Baca Juga: Waspada Musim Pancaroba, Ini Prediksi Hujan dan Angin Kencang di Wilayah Indonesia
Wilayah tersebut mencakup Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi Utara, dan sebagian Jawa.
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa, fenomena gelombang atmosfer tersebut adalah gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin yang aktif di sekitar Sumatra Selatan dan Jawa.
Menurut penjelasannya, gelombang Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.
Awal Hujan Skala Luas
Gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia menuju Samudra Pasifik melalui wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO (Madden Julian Oscillation).
Madden Julian Oscillation adalah aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis.
Aktivitas ini dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Sedangkan, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.
Kedua fenomena gelombang Rossby dan gelombang Kelvin ini menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Potensi Hujan Lebat
Secara umum, wilayah Indonesia terutama bagian dan tengah memiliki kondisi atmosfer yang basah untuk sepekan ke depan.
Baca Juga: Bisa Tingkatkan Imun, Ini 7 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Musim Pancaroba
Selain itu, pola belokan dan perlambatan kecepatan angin mengakibatkan peningkatan potensi awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan potensi hujan sedang-lebat, yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang dalam periode 7-13 Oktober 2021 di wilayah:
- Aceh
- Kepulauan Riau
- Bangka Belitung
- Sumatra Barat
- Jambi
- Bengkulu
- Sumatra Selatan
- Lampung
- Jawa Barat
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Utara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua.
Curah Hujan Tinggi
Selain itu, berdasarkan perkiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga 1 dasarian ke depan dengan status waspada, siaga, hingga awas, sebagai berikut:
1. Kategori awas: Papua (Yahukimo).
2. Kategori siaga: Papua Barat (Kaimana), Papua (Asmat, Dogiyai, Mimika, Nabire, Nduga, Paniai, Pegunungan Bintang, Puncak, Yalimo).
3. Kategori waspada: Papua Barat (Kaimana, Manokwari, Tambrauw, Teluk Bintuni), Papua (Boven Digoel, Jaya Wijaya, Jayapura, Keerom, Lanny Jaya, Mappi, Memberamo Raya, Puncak Jaya, Sarmi, Tolikara).
Baca Juga: Bisa Tahan Cuaca Panas, Ini 7 Rekomendasi Tanaman Hias yang Cocok Ditanam di Iklim Tropis
Daerah Berpotensi Banjir
Dasarian I Oktober 2021 daerah yang perlu diwaspadai, sebagai berikut.
1. Kategori tinggi: Provinsi Papua (Kabupaten Dogiyai, Mimika, Nabire dan Paniai)
2. Kategori menengah:
- Provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Kapuas Hulu, Melawi, Sintang)
- Provinsi Kalimantan Tengah (Kabupaten Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur, Murung Raya)
- Provinsi Kalimantan Utara (Kabupaten Malinau)
- Provinsi Sulawesi Tengah (Kabupaten Sigi)
- Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah)
- Provinsi Maluku (Kabupaten Maluku Tengah)
- Provinsi Papua Barat (Kabupaten Manokwari, Teluk Bintuni)
- Provinsi Papua (Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Jayapura, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai, Yalimo).
Daerah Potensi Kekeringan Meteorologis
Menurut BMKG, ada indikasi potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan status siaga dan awas sebagai berikut:
1. Kategori awas:
- Bali (Buleleng)
- Nusa Tenggara Barat (Bima)
- Nusa Tenggara Timur (Belu, Flores Timur, Kupang, Nagekeo, Sumba Barat, Sumba Timur)
Baca Juga: Memasuki Musim Hujan, Ini 5 Cara Keringkan Pakaian Tanpa Takut Timbulkan Bau Tak Segar
2. Kategori siaga:
- Nusa Tenggara Barat (Dompu, Lombok Timur)
- Nusa Tenggara Timur (Ende, Ngada, Sikka, Timortengah Selatan).
3. Kategori waspada:
- Maluku (Maluku Barat Daya)
- Nusa Tenggara Timur (Alor, Timortengah Timur).
Nah, itulah daerah-daerah yang berpotensi alami cuaca ekstrem di Indonesia menurut BMKG.
(Penulis: Dandy Bayu Bramasta)
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Musim Hujan Tiba, Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Banjir di Daerahmu
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR