Banyak kaum bangsawan Eropa pada saat itu menangkap burung ini hanya untuk diambil bulunya.
Penggunaan bulu hewan ini mulai terjadi pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Bahkan saat itu, burung ini sering diperjualbelikan untuk diambil bulunya.
Bulu dari unggas ini digunakan sebagai penghias topi perempuan-perempuan Eropa.
Selain di Eropa, warga asli Papua juga menggunakan bulu hewan ini sebagai hiasan kepala.
Pada acara adat di pedalaman Papua, bulu burung cenderawasih ini banyak digunakan sebagai hiasan tubuh.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membedakan Burung Jantan dan Betina? Ini Penjelasannya
Namun, kini kesadaran akan pentingnya melestarikan burung satu ini semakin tinggi.
Karena itu, kini burung ini menjadi simbol bagi kebanggaan masyarakat Papua.
Sehingga tidak ada lagi penggunaan bulu burung cantik ini sebagai hiasan kepala.
Ada 21 Jenis Burung Cenderawasih
Burung cantik ini ternyata memiliki banyak jenis.
1. Cenderawasih botak atau Cicinnurus respublica
Burung ini ada di wilayah Waigeo, Raja Ampat.
Memiliki ukuran kecil sekitar 21 cm, burung ini memiliki warna hitam dengan garis kuning.
2. Cenderawasih Raja atau Cicinnurus regius
Burung ini masih bisa ditemui di sekitar Papua dan pulau sekitarnya.
Source | : | Kompas.com,RimbaKita.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR