Bobo.id - Upacara adat Ngalaksa termasuk dalam upacara adat Jawa Barat. Upacara adat ini banyak ditemukan di daerah Sumedang.
Upacara ini sudah dilaksanakan sejak zaman dahulu kala, sehingga sudah menjadi tradisi dan kebiasaan untuk masyarakat Jawa Barat.
Apakah teman-teman tahu tentang upacara ini? Yuk, cari tahu!
Berikut iki akan dijelaskan tentang sejarah, pelaksanaan, dan urutan prosesinya.
Baca Juga: Upacara Adat Aceh Peusijuek: Sejarah dan Tata Cara Prosesinya
Sejarah Upacara Adat Ngalaksa
Dahulu masyarakat Rancakalong mengalami musibah, yaitu tanaman padi di daerah tersebut tidak menghasilkan biji.
Tanaman padi di daerah itu hanya terdiri dari kulitnya saja. Jadi, tidak memiliki isi atau biji padi di dalamnya.
Hal ini membuat masyarakat di daerah tersebut menjadi kelaparan.
Untuk mengatasi kondisi ini para tetua atau tokoh masyarakat akan melakukan perjalanan ke Raja Mataram. Tujuannya untuk memperoleh bibit padi.
Para tokoh tersebut memilih ke kerajaan Mataram karena di masa itu Mataram dikenal sebagai lumbung padi.
Kemudian, berangkatlah para utusan untuk menemui raja Mataram. Namun, dalam perjalanan menuju ke sana para utusan dihadang oleh para pengawal.
Tentu saja, para utusan tidak kehilangan akal. Mereka mencoba untuk berunding dengan para tetua dan kembali menghadap raja Mataram.
Pada kesempatan kali ini para utusan berhasil menemui raja Mataram dan bisa membawa pulang bibit padi tersebut.
Baca Juga: 3 Upacara Adat Sulawesi Selatan untuk Ucap Syukur Atas Hasil Panen
Untuk merayakan keberhasilan ini maka diadakan upacara syukuran. Tujuannya untuk memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pelaksanaan Upacara Adat
Upacara adat ini dilaksanakan satu tahun sekali, yaitu setiap bulan Juli. Tapi, bila bulan tersebut bertepatan dengan momen puasa, upacara adat ini akan diundur ke bulan berikutnya.
Biasanya pelaksanaan upacara adat ini berdasarkan hasil musyawarah para tokoh adat masyarakat setempat.
Saat upacara ini berlangsung ada kebiasaan unik di dalamnya, yaitu adanya proses penghantaran padi ke lumbung oleh warga setempat.
Urutan Prosesi
Upacara adat ngalaksa biasanya dilakukan selama dua hari berturut-turut. Hari pertama memiliki urutan prosesi sebagai berikut:
a. Bewara
Prosesi ini berguna untuk menginformasikan waktu pelaksanaan upacara adat Ngalaksana kepada masyarakat setempat.
Media atau alat yang berfungsi untuk menginformasikan bisa menggunakan ponsel, pengeras suara, ataupun surat.
Baca Juga: 4 Upacara Adat Betawi: Tujuan dan Pelaksanaannya
b. Ngahayu
Prosesi ini mengajak warga masyarakat untuk berperan dalam mempersiapkan kebutuhan baik alat atau kebutuhan.
c. Mera
Prosesi ini biasanya dilaksanakan setelah upacara bewara berjalan. Pada prosesi ini para tokoh membagikan tugas kepada anggota masyarakatnya.
Prosesi hari kedua meliputi:
a. Meusel bakal
Prosesi ini dilakukan dengan menumbuk padi dengan cara tradisional hingga menjadi beras.
b. Ngibakan
Setelah proses menumbuk beras, prosesi selanjutnya adalah dengan mencuci beras.
Baca Juga: Upacara Adat Sulawesi Selatan: Rambu Solo dan Rambu Tuka, Apa Bedanya?
c. Nginebkeun
Prosesi dengan menyimpan beras selama tiga hari tiga malam.
d. Nipung
Beras yang sudah diinapkan tadi kemudian diubah menjadi tepung beras.
Nah, itulah sejarah, pelaksanaan adat ngalaksa dan urutan prosesinya.
Tonton video ini, Yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR