Bobo.id - Memperingati Hari Osteoporosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Oktober ini, teman-teman harus lebih giat menjaga kesehatan tulang.
Jangan kira penyakit tulang ini hanya bisa menyerang orang tua, ya.
Penyakit ini ternyata juga bisa menyerang anak-anak, lo.
Osteoporosis pada anak ini sering disebut dengan nama osteoporosis juvenil.
Dikutip dari Alodokter.com, osteoporosis juvenil bisa terjadi pada anak usia 8–14 tahun.
Untuk memperingati Hari Osteoporosis ini, tidak ada salahnya teman-teman lebih memperhatikan kondisi kesehatan tulang.
Peringatan Hari Osteoporosis ini sudah ada sejak tahun 1996 yang dilakukan oleh perhimpunan Osteoporosis Nasional di Inggris.
Baca Juga: 20 Oktober adalah Hari Osteoporosis Sedunia, Ini Fakta yang Perlu Kamu Ketahui Seputar Osteoporosis
Pada tahun selanjutnya, Yayasan Osteoporosis Internasional pun mendukung acara tahunan ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan mendukung acara ini pada tahun 1998 dan 1999.
Pada peringatan ini, tenaga medis banyak melakukan kegiatan untuk membuat masyarakat semakin peduli dengan kesehatan tulang.
Osteoporosis adalah penyakit di mana kepadatan dan kekuatan tulang berkurang.
Pencegahan Osteoporosis
Melansir World Osteoporosis Day, di seluruh dunia, satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria berusia 50 tahun ke atas akan menderita patah tulang karena osteoporosis.
Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah patah, bahkan karena jatuh ringan, terbentur, bersin, atau gerakan tiba-tiba.
Fraktur atau patah tulang yang disebabkan oleh osteoporosis dapat mengancam jiwa.
Bahkan juga merupakan penyebab utama rasa sakit dan kecacatan jangka panjang.
Osteoporosis dapat dicegah jika dideteksi lebih awal dan dilakukan tindakan.
Hanya 20 persen pasien dengan patah tulang karena osteoporosis yang benar-benar mendapat perawatan sesuai.
Cara Menghindari Pengeroposan Tulang
1. Olahraga
Berolahraga secara teratur bisa menjadi cara agar teman-teman memiliki tulan dan otot yang kuat.
Teman-tema juga bisa melakukan latihan beban, penguatan otot, dan latihan keseimbangan untuk mejaga kekuatan tulang.
2. Nutrisi
Lakukan juga pengaturan pola makan dengan menu yang kaya akan nutrisi.
Pilih makanan dengan nutrisi yang baik untuk kesehatan tulang.
Beberapa nutrisi yang baik yaitu kalsium, vitamin D dan protein.
Selain itu paparan sinar matahari juga bisa membantu teman-teman mendapatkan asupan vitamin D yang cukup.
3. Gaya Hidup
Selain olahraga dan makanan, teman-teman juga harus mengatur gaya hidup.
Gaya hidup sehat yaitu dengan menjaga berat badan ideal.
4. Faktor Risiko
Cara lain untuk menghindari osteoporosis adalah dengan mencari tahu adanya faktor risiko.
Lakukan pemeriksaan ke dokter, terutama jika teman-teman pernah mengalami patah tulang sebelumnya.
Memiliki riwayat keluarga osteoporosis, atau minum obat tertentu yang memengaruhi kesehatan tulang juga bisa menjadi potensi mengalami pengeroposan tulang, lo.
5. Pengujian dan Perawatan
Lakukan tes dan perawatan jika diperlukan.
Jika teman-teman memiliki risiko tinggi, pengobatan dan perubahan gaya hidup perlu dilakukan untuk membantu melindungi diri dari patah tulang.
Cara yang sudah disebutkan itu bukan hanya dilakukan untuk orang dewasa, namun pada anak-anak juga.
Masalah pengeroposan tulang ini bisa juga terjadi pada anak-anak.
Baca Juga: Mulai dari Diabetes Sampai Penyakit Jantung, Ini 5 Penyakit yang Gejalanya Sering Diabaikan
Osteoporosis Juvenil pada Anak-anak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengeroposan tulang ini bisa terjadi pada anak usia 8 hingga 14 tahun.
Anak-anak dengan masalah ini memiliki risiko yang sama dengan orang tua, yaitu mudah mengalami patah tulang.
Pada umumnya, anak-anak akan mengalami penambahan jaringan tulang dengan terus melakukan regenarasi.
Bagian tulang yang rusak akan terus diperbarui dan terus tumbuh.
Proses ini akan terus berjalan hingga usia mencapai 25 tahun dan kemudian akan mengalami penurunan saat usia terus bertambah.
Namun, hal berbeda terjadi pada anak dengan masalah osteoporosis juvenil.
Anak-anak yang mangalami ini akan kehilangan banyak sel tulang, tapi pembentukan sel baru sangat sedikit.
Penyebab Pengeroposan Tulang
Hal ini terjadi karena beberapa faktor dari penyakit hingga obat-obatan.
1. Penyakit
Anak-anak bisa mengalami pengeroposan tulang karena adanya penyakit seperti diabetes, gangguan ginjal, hipertiroidisme, asthritis anak, sindrom cushing, radang usus, atresia biler, sindrom malabsorpi, fibrosis kiristik, atau kanker.
Bebagai penyakit itu bisa menyebabkan perkembangan tulang terganggu hingga kepadatan tulang menurun.
2. Obat-obatan
Selain penyakit, mengonsusi beberapa jenis obat juga bisa mempengaruhi kondisi tulang.
Obat-obatan yang difungsikan untuk mengatasi epilepsi atau kemotrapi juga bisa menjadi penyebab pengeroposan tulang.
3. Nutrisi
Pada masa pertumbuhan, tentunya anak-anak akan membutuhkan banyak nutrisi dari kalsium dan vitamin D.
Kekurangan dua jenis nutrisi itu akan sangat berpengaruh pada perkembangan tulang.
Baca Juga: Tulang Penting Bagi Tubuh, Ada Ciri-Ciri Kesehatan Tulang Menurun, lo!
4. Olahraga
Olahraga adalah hal yang sehat, namun bila dilakukan secara berlebihan justru akan berakibat buruk.
Melakukan kegiatan olahraga berlebih hingga menyebabkan penurunan berat badan juga bisa menjadi penyebab masalah tulang.
Nah, itu tadi beberapa pencegahan osteoporosis dan beberapa faktor penyebab penurunan kepadatan tulang pada anak-anak.
Mulai sekarang lakukan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit osteoporosis, ya.
(Penulis : Nur Fitriatus Shalihah, Amirul Nisa)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR