Bobo.id - BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan bahwa ada siklon tropis Malou yang berada di sekitar wilayah Indonesia.
Siklon tropis malou ini tumbuh di Samudra Pasifik timur Laut Filipina. Lebih tepatnya, pada garis lintang 19,4 derajat dan garis bujur 138,3 derajat.
Menurut Guswanto, siklon tropis ini sudah tumbuh dan ada sejak tanggal 25 Oktober 2021 (25/10/2021).
Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan, siklon tropis malou ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 83 km/jam.
BMKG mengatakan bahwa siklon tropis malou ini memiliki tekanan pusat sebesar 994 hPa dengan pergerakan ke arah utara dan keluar ke wilayah Jakarta.
Baca Juga: Muncul Danau Jernih di Gunungkidul Akibat Siklon Cempaka
Lalu, apa Dampaknya bagi Negara Indonesia?
Adanya siklon tropis malou ini memberi dampak tidak langsung untuk wilayah Indonesia.
Dampak tersebut akan terlihat pada gelombang laut yang timbul di kawasan Samudera Pasifik Utara Halmahera.
Menurut BMKG gelombang laut di kawasan tersebut bisa mencapai 1,25 hingga 2,5 m.
Selain siklon tropis malou, BMKG juga menemukan bibit siklon 99W. Penemuan bibit siklon ini terdapat di Laut Cina Selatan.
Bibit siklon 99W ini memiliki kecepatan angin 42 km/jam dengan tekanan sebesar 1009 mb.
Menurut pemantauan BMKG, siklon ini mengalami pergerakan dari arah barat laut dan menuju ke arah Vietnam.
Meskipun bergerak ke arah barat, siklon 99W ini juga memberi dampak tidak langsung untuk wilayah Indonesia.
Dampak bibit siklon 99W antara lain:
1. Hujan dengan intensitas deras di sebagian besar pulau Kalimantan
2. Adanya gelombang tinggi yang mencapai 2,4 hingga 4 m di Laut Natuna Utara dan Laut Cina Selatan.
Adanya cuaca ekstrem, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Apalagi, untuk jenis aktivitas yang berhubungan dengan wilayah perairan.
Berikut ini imbauan yang dikemukakan oleh BMKG, yakni:
Baca Juga: Berdampak pada Cuaca Ekstrem di Nusa Tenggara Timur, Apa Itu Siklon Tropis Seroja?
1. Lebih berhati-hati dalam melakukan pelayaran
2. Menghindari daerah tepi laut, lembah sungai, dan lereng yang rawan longsor.
3. Mewaspadai daerah yang berpotensi banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ikawati Sukarna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR