Dengan melakukan penguburan bahan makanan, penyebab pembusukan seperti sinar matahari, panas, dan oksigen tidak bisa menyentuh makanan.
Nah, tanah yang dipilih tidak boleh sembarangan, teman-teman.
Maka, manusia kuno memilih tanah rawa yang lembap, rendah oksigen, dan mengandung asam.
Rawa adalah lahan basah air tawar dari tanah lunak yang sebagian besar terdiri dari bahan tanaman yang sebagian sudah membusuk, yang disebut gambut.
Baca Juga: Cokelat Tidak Perlu Disimpan di Kulkas, Bagaimana Cara Simpan Cokelat Sesuai Jenisnya?
Kondisi ini tentu saja mendukung proses pengawetan makanan.
Bahkan, pada masa peradaban kuno di Eropa Utara, orang mengawetkan mentega ke dalam rawa.
Ini dibuktikan dengan hasil penelitian terhadap gumpalan zat lilin yang tergenang air.
Setelah melakukan analisis kimia, ternyata zat lilin tersebut merupakan produk susu.
Wah, walaupun belum ada teknologi pengawet makanan, manusia kuno sudah menemukan cara unik untuk menyimpan makanan, ya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR