Bobo.id - Meski saat ini ilmu kedokteran sudah semakin maju dan berkembang, ada beberapa penyakit yang belum ditemukan obatnya.
Sehingga cara yang dilakukan agar seseorang tidak mengalami penyakit itu dengan parah adalah dengan tindakan vaksinasi dan imunisasi.
Ada beberapa penyakit membutuhkan vaksinasi, seperti polio, cacar air, flu, maupun campak.
Nah, kalau seseorang sudah mendapatkan vaksin dari beberapa penyakit ini, maka nantinya penyakit yang dialami olehnya tidak dalam tingkat yang parah.
Baca Juga: Darah Tinggi Juga Bisa Dialami Anak-Anak, Bukan Hanya Orang Dewasa Saja, Apa Sebabnya?
Sebelumnya, kita harus mengingat, nih, teman-teman, kalau vaksinasi ini tidak akan mencegah seseorang terkena penyakit.
Vaksinasi akan membuat tubuh jadi sudah mengenal virus yang ada di sekitar dan membuat tubuh jadi tidak terlalu parah kalau kita terkena penyakit itu.
Inilah sebabnya, penting bagi setiap orang untuk mendapatkan vaksinasi dan imunisasi, teman-teman.
Lalu, apa dampaknya kalau seseorang tidak mendapatkan vaksinasi dan imunisasi, ya?
Cari tahu jawabannya berikut ini, yuk!
Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi
Agar tubuh tidak mengalami sakit yang terlalu berat karena suatu virus, maka kita harus mendapatkan vaksinasi dan imunisasi.
Ya, vaksinasi dan imunisasi ini berbeda, teman-teman.
Vaksinasi dan imunisasi ini memang mempunyai peran untuk memperkuat kekebalan tubuh kita, tapi keduanya mempunyai fungsi yang berbeda.
Vaksinasi merupakan suntikan yang diberikan untuk membuat sistem kekebalan tubuh kita kebal dari penyakit tertentu.
Baca Juga: Banyak yang Salah Paham, Penyakit Orang Dewasa Juga Bisa Dialami Anak-Anak! Apa Saja Bedanya?
Nah, vaksin ini ternyata dibuat dari bibit penyakit atau virus, teman-teman.
Lo, bukannya virus membuat tubuh kita sakit, Bo?
Tenang saja, teman-teman, vaksin yang diberikan untuk tubuh kita memang berasal dari virus, tapi virusnya sudah dilemahkan, kok. Ini justru akan memicu sistem imun kita menjadi lebih kuat dan tidak menimbulkan penyakit.
O iya, vaksin biasanya diberikan sebelum imunisasi, lo, sehingga vaksinasi dianggap sebagai langkah awal untuk mencegah penyakit.
Baca Juga: Benarkah Ukuran Pupil Mata Bisa Menunjukkan Kecerdasan? Ini Penjelasannya
Selain disuntikkan ke tubuh, vaksin juga bisa diberikan langsung lewat mulut dengan cara ditelan.
Setelah mendapatkan vaksinasi, maka kita akan menjalani imunisasi, nih, teman-teman.
World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia menyatakan kalau imunisasi merupakan cara untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang virus.
Vaksinasi dan Imunisasi Tidak Mencegah Terjadinya Penyakit
Dengan mendapatkan vaksinasi dan imunisasi, kekebalan tubuh kita memang menjadi lebih kuat.
Namun ini tidak berarti kita tidak akan terkena penyakit tertentu, misalnya cacar, ya, teman-teman.
Dokter Maria Rulina, yang merupakan seorang dokter spesialis anak (DSA) mengatakan kalau kemungkinan seseorang terkena penyakit meski sudah divaksin tetap akan ada.
Vaksinasi dan imunisasi ini hanya akan membuat penyakit yang dialami oleh tubuh jadi lebih ringan gejalanya.
Menurut dokter Maria Rulina, berdasarkan apa yang ditulis di website Ikatan Dokter Anak Indonesia, penelitian membuktikan kalau vaksinasi dan imunisasi menurunkan sekitar 85-90 persen kemungkinan seseorang mengalami sakit berat.
Selain itu, kalau seseorang terkena penyakit itu, maka gejalanya akan ringan, yaitu hanya sekitar 5-15 persen saja.
Apa Jadinya kalau Seseorang Tidak Divaksin?
Meski vaksin membuat kita tidak sepenuhnya kebal terhadap penyakit, bukan berarti tubuh tidak perlu mendapatkan vaksin, nih, teman-teman.
Mendapatkan vaksin dan imunisasi tetap penting, terutama bagi anak-anak usia 0-5 tahun, karena pada usia itulah imunitas tubuh sedang berkembang.
Ada beberapa risiko yang bisa didapatkan kalau seseorang tidak vaksin, nih.
Risiko pertama adalah mengenai tingkat keparahan penyakit.
Sebelumnya, Bobo sudah menuliskan kalau vaksin bisa menurunkan tingkat kemungkinan seseorang mengalami sakit berat.
Maka dari itu, kalau seseorang tidak mendapatkan vaksinasi dan imunisasi, sakit yang dialaminya akan lebih berat dibandingkan orang yang mendapatkan vaksin.
Gejala sakit yang dialami oleh orang yang tidak divaksin akan lebih berat dan membuat jadi lebih lama sembuh.
Baca Juga: Hari Diabetes Sedunia Diperingati Setiap 14 November, Ini Fakta-Fakta Tentang Penyakit Diabetes
Risiko kedua adalah seseorang bisa menjadi carrier atau pembawa virus penyakit ke lingkungan tempatnya berada.
Hal ini disebabkan karena tubuhnya yang lebih mudah sakit dan membawa virus, sehingga bisa menularkannya ke orang lain di sekitarnya.
Namun ada beberapa kondisi di mana seseorang tidak bisa mendapatkan vaksin, nih.
Misalnya saja karena memiliki suatu kondisi medis tertentu. Maka dari itu, bagi teman-teman yang memiliki kondisi medis khusus, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum divaksin, ya!
Lihat video ini juga, yuk!
-----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR