3. Berkaitan dengan Penyakit Pellagra
Dari cerita rakyat tersebut, muncul salah tafsir terhadap sebuah penyakit bernama pellagra.
Penyakit pellagra ini membuat orang yang sakit terlihat seperti gambaran vampir pada cerita rakyat.
Orang yang mengalami sakit pellagra akan mengalami sensitif terhadap sinar matahari, selain itu kulit juga akan terlihat mengkilat dengan beberapa area bersisik.
Bahkan orang yang mengalami penyakit ini akan mengalami sulit tidur atau insomnia, kecemasan, mulut bengkak, dan lindah berwarna merah terang.
Gejala penyakit ini sering disalah artikan sebagai salah satu vampir.
Baca Juga: Jadi Kendaraan Pangeran di Negeri Dongeng, Ini 3 Ras Kuda Termahal di Dunia #MendongenguntukCerdas
Orang yang meninggal karena penyakit tersebut, sering kali mengalami dekomposisi mayat dengan gas yang membengkak sehingga tubuh mengalirkan darah dari mulut.
Peristiwa ini membuat banyak warga makin yakin bahwa mayat telah hidup kembali.
Sehingga muncullah banyak ritual di beberapa pemakaman.
Namun pada tahun 1755, permaisuri Austria mengirim dokter untuk melakukan penelitian tentang isu vampir tersebut.
Hal itu dilakukan untuk menepis rumor soal vampir dengan ilmu pengetahuan.
Berkat hal itu, kepanikan tentang vampir mereda.
Tapi cerita vampir terus berkembang menjadi film, buku, dan cerita lainnya.
Nah, itu tadi tiga fakta tentang kebenarana cerita vampir.
Ternyata tokoh vampir hanya cerita rakyat yang menggambarkan kekejaman rajam pada zaman dulu.
Dengan banyak membaca, teman-teman bisa memperoleh banyak informasi menarik seperti kisah vampir ini.
#MendogenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,hellosehat.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR