Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu suka mendengarkan atau memainkan alat musik?
Ada beragam cara yang bisa kita lakukan untuk menikmati musik.
Misalnya dengan mendengarkannya dalam sunyi, atau menikmatinya sembari membaca buku, dan sebagainya.
Ketika kita bisa membaca atau belajar sambil mendengarkan musik, bukan berarti kita tidak fokus.
Bisa jadi cara belajarmu termasuk ke dalam jenis gaya belajar auditori. Apa itu proses belajar atau gaya belajar auditori?
Baca Juga: Pengertian dan Jenis Interval Nada dalam Pelajaran Seni Musik
Gaya belajar auditori adalah cara belajar yang cenderung lebih baik saat diperkuat dengan suara.
Contohnya, kamu lebih mudah menangkap materi dari suara guru atau musik yang mendukung konsentrasi.
Nah, musik ini ternyata bisa memengaruhi kerja otak manusia, lo, teman-teman. Berikut ini contohnya.
1. Terapi bagi Otak
Sudah banyak diketahui kalau musik menjadi salah satu terapi yang baik bagi otak.
Dengan mendengarkan musik, otak mengalami relaksasi dan kenyamanan. Sehingga dapat membantu proses belajar kita agar tidak terlalu tegang.
Saat mendengarkan musik, hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh akan berkurang.
Orang yang mendengarkan musik saat sedang tegang, akan lebih cepat tenang daripada orang yang tidak mendengarkan musik sama sekali.
2. Mencerdaskan Otak
Dilansir dari Science Alert, hobi bermusik dapat membentuk otak anak-anak dalam meningkatkan fungsi-fungsi dan pemusatan perhatian.
Apalagi, jika pelatihan bermusik sudah diberikan sejak usia dini.
Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Tempo pada Gerak Tari, Materi Kelas 3 SD Tema 3
Selain itu, musik juga berperan untuk meningkatkan memori pada otak.
Anak yang memiliki keterampilan musik dapat memiliki kemampuan membaca yang lebih baik.
Karena sebelum anak-anak bisa membaca dan menulis, kita lebih dahulu mengenali suara atau intonasi pengucapan kata.
3. Melatih Keterampilan
Bermain alat musik dapat melatih keterampilan fisik.
Contohnya, saat bermain drum, tangan dan kakimu bergerak mengikuti irama selama lagu dimainkan.
Cara tubuh mengatur pergerakan anggota gerak dan menyesuaikannya dengan irama lagu dapat membantu alat gerak berkoordinasi dengan baik.
Otak kita berperan aktif ketika proses koordinasi antara telinga, alat gerak, dan pikiran.
4. Mengendalikan Emosi
Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari University of Vermon College of Medicine, menunjukkan peran musik bagi emosi.
Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa latihan bermusik dapat mengurangi rasa cemas pada anak-anak seperti kita.
Oleh karena itu, orang sering mendengarkan atau bermain musik untuk mengendalikan suasana hati.
Ketika kita bermain musik, otak kita akan fokus untuk memperhatikan musik, irama, dan mengkoordinasikan alat gerak kita.
Sehingga emosi atau rasa cemas bisa berkurang dengan sendirinya.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian, Sejarah dan Unsur-Unsur Seni Musik
5. Berhubungan dengan Empati
Masih ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan empati?
Empati adalah kondisi ketika kita bisa ikut merasakan apa yang orang lain rasakan.
Menurut Zachary Wallmark, Southern Methodist University, orang yang berempati tinggi maupun rendah memiliki banyak kesamaan ketika mendengarkan musik.
Kesamaan yang dimiliki keduanya adalah keterlibatan yang setara di wilayah otak mereka.
Area otak yang berkaitan dengan pendengaran, emosi, dan pemrosesan motorik sensorik.
Meskipun demikian, peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki empati tinggi cenderung lebih suka mendengarkan musik daripada yang lain.
Nah, itulah beberapa manfaat dan hubungan antara musik dan otak.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR