Bobo.id - Gunung Semeru dikabarkan erupsi, teman-teman. Bersumber dari Kompas.com, aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat, Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Indonesia.
Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas guguran (APG). Aliran awan panas itu sudah sampai di Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: Peringati Erupsi Gunung Merapi 11 Tahun yang Lalu, Ini Dampaknya bagi Masyarakat
Awan panas itu menciptakan awan yang membumbung. Awan yang membumbung itu akibat pertemuan aliran awan panas dan air hujan.
Sampai saat ini, Gunung Semeru berstatus level 2 waspada. Lampu padam Sementara itu, daerah di sekitar Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, gelap akibat lampu padam dan hujan.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani mengatakan, jarak luncur awan panas guguran itu mencapai hingga 11 kilometer mengarah ke Curah Kobokan.
Kronologi Kejadian
Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Baca Juga: Bagaimana Awan Lentikularis di Gunung Semeru Terbentuk?
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Apa Itu Erupsi?
Erupsi adalah proses pelepasan material dari gunung berapi. Material tersebut bisa dalam bentuk lava, gas, abu, dan lain-lain.
Material ini nantinya akan dilepaskan ke atmosfer atau ke permukaan bumi dalam jumlah tidak menentu.
Erupsi terjadi karena adanya pergerakan magma dari dalam perut bumi. Pergerakan magma disebabkan oleh kuatnya tekanan gas dari dalam perut bumi yang secara terus menerus hingga mendorong magma untuk keluar.
Dua Macam Erupsi
Terdapat dua macam erupsi gunung berapi.
1. Erupsi secara eksplosif
Jenis erupsi ini ditandai dengan suara dentuman yang keras. Magma dan material lain keluar dari perut bumi disertai dengan dentuman yang kuat sehingga suaranya juga begitu nyaring. Erupsi jenis ini pernah terjadi pada Gunung Krakatau hingga menimbulkan banyak sekali korban jiwa.
Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Hasilkan Hujan Abu, Ternyata Abu Vulkanik Berbahaya bagi Pesawat
2. Erupsi secara efusif
Jenis erupsi ini ditandai dengan keluarnya magma dalam bentuk lelehan lava.
Perbedaan dengan erupsi eksplosif adalah tekanan gas tidak begitu kuat, sehingga magma keluar dalam bentuk aliran lava hingga ke lereng gunung. Suara yang ditimbulkanpun tidak terlalu nyaring.
(Penulis: Andi Hartik, Dandy Bayu Bramasta, Putri Puspita)
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR