Bobo.id – Pada Minggu, 12 Januari 2020 kemarin, Gunung Taal di Filipina meletus, teman-teman.
Gunung Taal merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Asia Tenggara.
Erupsi gunung berapi Taal di Filipina ini menyebabkan gempa vulkanik, mengeluarkan lava dan kolom abu, serta kilatan petir.
Mengapa letusan gunung berapi bisa mengeluarkan kilatan petir, ya?
Terbentuknya Petir
Saat petir terbentuk bersamaan dengan erupsi gunung berapi, fenomena ini disebut petir vulkanik atau volcanic lightning, teman-teman. Istilah lain untuk menyebut fenomena ini adalah dry thunderstorm.
Petir terbentuk oleh potongan es yang saling bertabrakan di dalam awan. Tabrakan antara potongan es itu menciptakan muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron).
Muatan positif biasanya berkumpul di bagian atas awan, sedangkan muatan negatif berkumpul di bagian bawah awan. Di permukaan Bumi, juga ada muatan positif, teman-teman.
Saat muatan negatif di awan dan muatan positif di permukaan Bumi berada dalam jarak yang dekat, kedua muatan itu akan tarik menarik. Proses tarik menarik inilah yang membentuk petir.
Kilatan petir yang terlihat di langit itu bukanlah listrik dari petir, lo, melainkan ledakan panas dari elektron yang bergerak. Elektron yang bergerak itu sangat panas hingga membuat udara di sekitarnya meledak.
Baca Juga: Waspada Petir di Musim Hujan, Jangan Lakukan Ini Saat Ada Petir, ya!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Curiousity,earthsky.org,Seeker |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR