4. Apa bunyi semboyan pendidikan yang dikenalkan oleh Ki Hajar Dewantara?
Pembahasan:
Ketika mendirikan dan mengembangkan Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara mengemukakan semboyan pendidikan.
Berikut ini isi dan arti semboyan yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yang dituliskan dalam bahasa Jawa.
- Ing Ngarsa Sung Tuladha, yang berarti ‘di depan memberi contoh’
- Ing Madya Mangun Karsa, yang berarti ‘di tengah membangun semangat’
- Tut Wuri Handayani, yang berarti ‘di belakang memberikan dorongan’
Dari ketiga semboyan tersebut, Tut Wuri Handayani dipilih sebagai semboyan pendidikan Indonesia dan dijadikan logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Meneladani Sikap Kepahlawanan
5. Mengapa Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional?
Pembahasan:
Ki Hajar Dewantara memiliki jasa yang besar dan penting bagi perkembangan pendidikan Indonesia.
Pada masa penjajahan, penduduk pribumi dari kalangan rakyat kecil tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan yang layak.
Hanya dari kelompok keturunan dan keluarga priyayi yang bisa menerima pendidikan tinggi.
Ki Hajar Dewantara merasa prihatin, sebab bangsanya sendiri harus mengalami ketidakadilan seperti ini.
Oleh karena itu, beliau aktif menulis, mengemukakan pendapat, membentuk organisasi, dan menunjukkan perlawanannya terhadap Belanda.
Hingga akhirnya beliau bisa mendirikan Taman Siswa, dan menulis tentang pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Tulisan tersebut akhirnya dijadikan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama.
Karena jasanya yang besar terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR