Bobo.id - Pada pelajaran tematik kelas 4 SD, teman-teman akan mempelajari mengenai beragam tokoh Pahlawan Nasional Indonesia.
Salah satu tokoh pahlawan yang dipelajari yaitu Ki Hajar Dewantara.
Apakah kamu mengetahui dan mengenal tokoh ini? Perannya yang besar bagi pendidikan Indonesia membuat ia terkenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Nah, supaya kamu bisa mengenali dan memahami jasa serta perjuangan beliau, mari perhatikan contoh soal dan pembahasan berikut.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Nilai Pancasila dan Sikap Kepahlawanan
1. Kapankah Ki Hajar Dewantara Lahir?
Pembahasan:
Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889, yang hari kelahirannya kemudian diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Beliau lahir di keluarga Keraton, dengan nama kecil Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.
Pada masa kecilnya, Ki Hajar Dewantara memiliki kesempatan untuk bersekolah bersama anak-anak bangsa Eropa di Sekolah Dasar Belanda ELS (Europeesche Lagere School).
2. Sebutkan apa saja keahlian Ki Hajar Dewantara pada masa mudanya?
Pembahasan:
Pada masa muda, Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai penulis yang andal. Beliau juga aktif menulis di beberapa surat kabar sebagai seorang wartawan.
Beberapa surat kabar tersebut antara lain: Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoedan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Bahkan Ki Hajar Dewantara juga berani menulis beberapa tulisan untuk mengkritik pemerintah Belanda pada masa penjajahan.
Tulisan tersebut berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk satu juga).
Namun, karena tulisan tersebut, Belanda menghukum Ki Hajar Dewantara dengan cara mengasingkan beliau ke Belanda.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Pahlawan Nasional Indonesia
3. Kapan Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa?
Pembahasan:
Setelah kepulangannya dari pengasingan di Belanda, Ki Hajar Dewantara mulai mewujudkan cita-citanya untuk membebaskan rakyat dari penjajahan dengan mendirikan sekolah.
Beliau mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs Institut Taman Siswa) pada 3 Juli 1922.
Taman Siswa didirikan pertama kali di Yogyakarta, dan menerapkan pendidikan dengan prinsip nasionalisme dan kemerdekaan.
Taman Siswa memberikan kesempatan kepada banyak rakyat Indonesia yang ingin menempuh pendidikan meskipun dalam keadaan yang dibatasi Belanda.
Dalam perkembangannya, Taman Siswa pernah ditutup oleh pemerintah Belanda karena dianggap sebagai sekolah liar.
Pada tahun 1930, Belanda menerapkan Wilde Scholen Ordonantie atau Undang-Undang Sekolah Liar, untuk membatasi pergerakan pendidikan Indonesia.
Banyak sekolah dan pendidikan alternatif yang ditutup, termasuk Taman Siswa.
Setelah UU Sekolah Liar berlaku, Belanda menutup seluruh kegiatan Taman Siswa dan membatasi ruang gerak para pengajar Taman Siswa.
Namun, para siswa dan pengajar masih terus melakukan kegiatan belajar mengajar secara gerilya atau sembunyi-sembunyi.
4. Apa bunyi semboyan pendidikan yang dikenalkan oleh Ki Hajar Dewantara?
Pembahasan:
Ketika mendirikan dan mengembangkan Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara mengemukakan semboyan pendidikan.
Berikut ini isi dan arti semboyan yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yang dituliskan dalam bahasa Jawa.
- Ing Ngarsa Sung Tuladha, yang berarti ‘di depan memberi contoh’
- Ing Madya Mangun Karsa, yang berarti ‘di tengah membangun semangat’
- Tut Wuri Handayani, yang berarti ‘di belakang memberikan dorongan’
Dari ketiga semboyan tersebut, Tut Wuri Handayani dipilih sebagai semboyan pendidikan Indonesia dan dijadikan logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Meneladani Sikap Kepahlawanan
5. Mengapa Ki Hajar Dewantara disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional?
Pembahasan:
Ki Hajar Dewantara memiliki jasa yang besar dan penting bagi perkembangan pendidikan Indonesia.
Pada masa penjajahan, penduduk pribumi dari kalangan rakyat kecil tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan yang layak.
Hanya dari kelompok keturunan dan keluarga priyayi yang bisa menerima pendidikan tinggi.
Ki Hajar Dewantara merasa prihatin, sebab bangsanya sendiri harus mengalami ketidakadilan seperti ini.
Oleh karena itu, beliau aktif menulis, mengemukakan pendapat, membentuk organisasi, dan menunjukkan perlawanannya terhadap Belanda.
Hingga akhirnya beliau bisa mendirikan Taman Siswa, dan menulis tentang pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan.
Tulisan tersebut akhirnya dijadikan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama.
Karena jasanya yang besar terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR