Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu menyadari ketika akan terjadi hujan, udara di lingkungan menjadi meningkat?
Itulah sebabnya kita sering merasa gerah atau panas, beberapa waktu sebelum hujan.
Mengapa hal itu bisa terjadi, ya?
Nah, supaya kita lebih memahaminya, mari kita cari tahu proses terjadinya hujan terlebih dahulu.
Baca Juga: Bahayakah Petir yang Menyambar? Ini 5 Fakta Menarik tentang Petir
Proses Terjadinya Hujan
Dilansir dari National Geographic, bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air.
Pasokan air di bumi tidak pernah berubah, air hanya terus melakukan perjalanan akibat siklus air.
Air bukan hanya berasal dari laut, danau, atau sungai. Air juga ada di salju, tanah, bahkan magma cair.
Ada tiga tahap utama dalam siklus air, yaitu evaporasi atau transpirasi, kondensasi, dan presipitasi.
Evaporasi adalah proses penguapan air yang berasal dari laut, sungai, danau, dan badan air lainnya.
Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan.
Kondensasi merupakan kebalikan dari evaporasi atau penguapan.
Kondensasi terjadi di atmosfer ketika air telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan.
Dengan adanya kondensasi ini, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan.
Baca Juga: Bukan Hanya Batuk dan Pilek, 5 Penyakit Kulit Ini Juga Harus Diwaspadai Selama Musim Hujan
Presipitasi adalah lanjutan dari tahan kondensasi.
Presipitasi terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh.
Semakin banyak air yang tersimpan di atmosfer, maka semakin banyak pula air yang ditampung oleh awan.
Jika awan sudah tidak bisa menampung banyaknya air, maka air akan diturunkan ke bumi menjadi hujan.
Alasan Suhu Udara Meningkat Sebelum Hujan
Seperti pada proses hujan yang sudah tertulis di atas, tahap pertama terjadinya hujan adalah penguapan air di permukaan bumi.
Ketika menguap, diperlukan penyerapan energi dalam bentuk panas. Kemudian energi panas ini akan disimpan pada molekul air ketika berada di atmosfer.
Namun, ketika berada di ketinggian tertentu, molekul-molekul air ini suhunya bisa menurun, sehingga dapat membentuk awan.
Baca Juga: Proses Terjadinya Hujan Berdasarkan Ilmu Sains tentang Siklus Air
Awan yang sudah terbentuk akan menetap di atmosfer. Sementara angin dan kestabilan tekanan udara akan menjaga awan tetap agar berada di atmosfer.
Nah, untuk mengubah energi panas menjadi air pada proses terjadinya hujan, molekul air yang berupa gas tadi harus mengeluarkan energinya kembali.
Ketika hal tersebut terjadi, awan akan mengeluarkan uap panasnya sebelum hujan turun.
Itulah mengapa suhu udara di lingkungan kita terasa lebih panas ketika akan terjadi hujan.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR