Bobo.id - Saat belajar tentang tanaman, teman-teman perlu tahu perbedaan dikotil dan monokotil.
Dikotil dan monokotil merupakan penggelompokkan tumbuhan berdasarkan jumlah keping biji.
Tumbuhan dengan biji tunggal akan disebut dengan monokotil, sedang yang berbiji ganda disebut dengan dikotil.
Selain jumlah keping pada biji, ada banyak hal lain yang membedakan dua jenis tanaman ini.
Berikut akan dijelaskan perngertian dan ciri yang membedakan dua jenis tanaman tersebut.
Baca Juga: 3 Ciri Khusus Bunga Mawar, Bunga Populer yang Banyak Penggemarnya
Monokotil
- Pengertian
Seperti penjelasan sebelumnya, tumbuhan monokotil merupakan tanaman yang memiliki biji tunggal.
Tanaman monokotil akan memiliki bunga yang hanya ada satu buah daun lembaga.
Karena itu tanaman ini tidak mengalami pembelahan dan sebagian besar jenis ini adalah kelompok tanaman berbunga.
- Ciri-Ciri
1. Akar tanaman monokotil biasanya berjenis serabut dan merupakan kumpulan akar yang banyak dan bergerombol.
Jenis akar ini tidak akan menempel pada tanah dengan erat, sehingga mudah tercabut atau tertiup angin.
2. Pada batang tanaman monokotil umumnya tidak memiliki lapisan-lapisan yang menyusun batang.
Bagian batang ini hanya memiliki lapisan epidermin dan ruas batang yang nampak jelas.
3. Daun pada tanaman ini terdiri dari daun tunggal, kecuali tanaman palem.
Biasanya daun tanaman monokotil ini berbentuk memanjang dengan bentuk tulang daun sejajar.
4. Bunga pada tanaman ini memiliki kelompak berjumlah tiga atau kelipatan dari tiga.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Garam Punya 6 Manfaat untuk Tanaman! Ini Contohnya
- Contoh Tanaman
1. Kelapa
Tanaman ini merukana suku pinang-pinangan yang bisa teman-teman temui di banyak tempat.
Teman-teman bisa mengamati tanaman ini melalui struktur pohon buah kelapa.
2. Tanaman Hias Daun Keladi
Jenis tanaman hias ini termasuk dalam suku talas-talasan, yang banyak ditanam untuk hiasan rumah.
3. Jagung
Jagung memiliki nama latin Zea Mays sp ini, biasa ditanam sebagai pengganti karbohidrat.
Tanaman ini tergolong sebagai monokotil, bisa dilihat dari batang dan daun yang dimiliki.
Dikotil
- Pengertian
Tanaman dikotil merupakan jenis tanaman yang memiliki biji dengan keping ganda.
Biji dari tanaman ini akan dilindungi oleh dauh buah yang biasa disebut dengan karpel.
Karena merupakan tanaman berkeping ganda, kotiledon atau daun lembaga pada tanaman ini berjumlah sepasang.
Berbeda dengan tanaman monokotil yang tudak ada pembelahan, pada tanaman dikotil akan terjadi pembelahan biji.
Baca Juga: Awalnya Jadi Tanaman Liar di Hutan, Ini 5 Fakta Tanaman Hias Aglonema
- Ciri-Ciri
1. Akar pada tanaman dikotil memiliki bentuk akar tunggang yang bisa tumbuh menjadi sangat besar dan kuat.
2. Batang tanaman dikotil memiliki kambium, sehingga memiliki tekstur yang lebih keras dan relatif lebih panjang.
Pada bagian batang pun terdapat banyak lapisan yang menyusun batang dengan berbagai fungsi.
3. Daun pada tumbuhan ini memiliki jenis tulang menjari atau menyirip.
Selain itu ada juga jaringan tiang pada daun tanaman dikotil.
4. Sedangkan pada bunga tanaman dikotil memiliki kelopak bunga berjumlah dua, empat, atau lima.
Baca Juga: Jangan Sampai Hama Menyerang, Ini 5 Tanaman Cantik yang Bisa Usir Serangga di Rumah
- Contoh Tanaman
1. Karet
Tanaman karet merupakan jenis tanaman suku getah-getahan yang biasa dimanfaatkan getahnya oleh manusia.
Manusia menanam tanaman ini lalu mengumpulkan getah dengan menyayat batang.
2. Singkong
Singkong adalah bahan makanan yang bisa dimanfaakan sebagai pengganti nasi.
Tanaman ini memiliki ciri daun menjari dan batang berkambium sesuai dengan ciri tanaman dikotil.
3. Kentang
Tanaman ini juga merupakan jenis tanaman dikotil yang dimanfaatkan sebagai pengganti karbohidrat.
Itu tadi penjelasan tentang perbedaan tanaman dikotil dan monokotil.
Pengelompokkan ini dapat dibedakan dari melihat bentuk fisik tanaman.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR