Nicholas pun memberikan bantuan dengan cara unik, agar kebaikannya tidak ditolak.
Ia memberikan hadiah tanpa identitas dengan meletakan emas pada malam hari di rumah keluarga itu.
Beberapa orang ada yang menyebut cara Nicholas meninggalkan emas dengan menjatuhkannya melalui cerobong asap dan hadiah itu mendarat di kaus kaki yang dikeringkan di atas perapian.
Bahkan ada juga cerita yang menyebut bahwa Nicholas melompat masuk melalui cerobong asap.
Hadiah dari Nicholas itu pun membuat laki-laki itu mampu menikahkan anaknya dan dan hidup berkecukupan.
Baca Juga: Ternyata Berawal dari Permintaan Ratu, Ini Awal Mula Kue Jahe yang Jadi Sajian Khas Natal
3. Hadiah Sinterklas
Berbeda lagi dengan masyarakat Inggris yang menggantung kaus kaki untuk menunggu kedatangan Sinterklas.
Tradisi menggantung kaus kaki ini memang sangat terkenal di Inggirs, sehingga teman-teman bisa menemukan banyak toko yang menjual kaus kaki dengan beragam ukuran.
Masyarakat Inggris terutama anak-anak meyakini dengan meletakan kaus kaki di atas perapian, maka Sinterklas akan memberikan hadiah.
Bahkan tidak jarang anak-anak akan berdoa dan menuliskan permohonannya pada Sineterklas.
Surat permohonan pun akan diletakan di dalam kaus kaki dengan harapan sang Sinterklas membacanya dan memberikan hadia sesuai keinginan.
Selain meletakkan surat didalam kaus kaki, anak-anak juga akan memasukan makanan seperti pie dan minuman yang ditujukan untuk Sinterklas beristirahat.
Saat pagi Hari Natal tiba, anak-anak akan berlarian menengok kaus kaki yang sudah digantung untuk melihat hadiah dari Sinterklas.
Di Inggirs kaus kaki biasa digantung di atas perapian atau di dekat tempat tidur.
Nah, itu tadi tiga legenda tentang aksesoris Natal berupa kaus kaki yang digantung di atas perapian atau di dalam kamar.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR