Bobo.id - Dalam sebuah cerita dongeng atau novel, umumnya teman-teman akan menemukan gaya bahasa tertentu dengan tujuan memperindah atau mempertegas tulisan.
Itu membuktikan bahwa Bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan pemikiran lewat tulisan.
Gaya bahasa tertentu yang sering teman-teman temui itu disebut dengan majas.
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang imajinatif atau berupa kiasan (makna tak sebenarnya).
Ketika mengiaskan sesuatu dengan menggunakan majas, gaya bahasa pun menjadi lebih indah dan lebih 'hidup'.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kelompok Majas Perbandingan Beserta Contoh Penggunaannya
Suasana 'hidup' itu membuat pembaca atau pendengar merasakan emosi yang ingin penulis ungkapkan melalui karya tulisnya.
Untuk bisa menuliskan dan menyisipkan majas dalam tulisan, teman-teman perlu mengetahui jenis-jenis majas berikut beserta dengan contohnya.
Kelompok Majas Perbandingan
Sesuai namanya, kelompok majas perbandingan digunakan untuk membandingkan 2 objek dengan gaya bahasa yang berbeda-beda.
1. Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan manusia dan benda mati. Gaya bahasa yang digunakan seolah-olah benda tersebut bersikap selayaknya manusia.
Contoh: Bintang di langit malam sedang menatap ke arahku tanpa rasa sungkan.
2. Majas Metafora
Majas metafora adalah majas perbandingan dua objek yang berbeda, tapi memiliki sifat yang serupa. Kita mengenal gaya bahasa ini sebagai analogi.
Contoh: Sang Raja Siang bersinar redup pada pagi yang kelam ini.
Raja Siang yang dimaksud di sini adalah Matahari.
3. Majas Asosiasi
Majas asosiasi bertujuan membandingkan seperti majas metafora. Namun, dua objek yang dibandingkan sebenarnya berbeda, tetapi dianggap sama. Keduanya dihubungkan dengan 'seperti,' 'bak,' atau 'bagaikan.'
Majas asosiasi biasanya ditulis secara implisit, yang berarti memiliki pengertian yang berbeda-beda, tergantung pada pembaca.
Contoh: Mencari orang di keramaian kota Jakarta bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami.
Baca Juga: Contoh-Contoh Majas Personifikasi, Majas yang Mempersamakan Benda dengan Manusia
4. Majas Hiperbola
Majas hiperbola digunakan untuk mengekspresikan sesuatu dengan sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan berlebihan.
Gaya bahasa ini digunakan saat kita membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, yang tak masuk akal untuk disandingkan sebagai perbandingan.
Contoh: Kakakku hobi bernyanyi tiap hari, tapi suaranya bikin pecah gendang telingaku setiap hari.
5. Majas Eufimisme
Majas eufimisme digunakan untuk mengungkapkan kata yang dirasa kurang etis. Tujuan majas eufimisme adalah menggunakan kata yang lebih sopan dengan makna yang sepadan.
Contoh: Edi adalah anak berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan melukis yang hebat.
Kelompok Majas Pertentangan
Dalam majas pertentangan, kata kiasan yang digunakan memiliki makna yang berkebalikan atau bertentangan dengan maksud yang sesungguhnya. Berikut ini beberapa majas dan contohnya.
6. Majas Litotes
Majas litotes adalah lawan dari majas hiperbola, majas litotes mengecilkan atau menyempitkan sebuah ungkapan.
Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk tujuan merendahkan diri karena kenyataannya justru tidak seperti yang disebutkan.
Contoh: Jika main ke Yogyakarta, mainlah ke gubuk kami yang sederhana di Kaliurang.
Baca Juga: Majas Simile: Pengertian dan Contoh Kalimat Menggunakan Majas Simile
7. Majas Paradoks
Majas paradoks bertujuan membandingkan suatu fakta dengan sesuatu yang berkebalikan. Saat itulah kita menggunakan majas paradoks.
Contoh: Semakin kaya dirinya, semakin dirinya tidak merasa bahagia.
8. Majas Antitesis
Majas antitesis memiliki ciri khas adanya pasangan kata yang maknanya bertentangan atau berlawanan. Pasangan kata tersebut biasanya diletakkan berurutan.
Contoh: Jangan menjadi kaya harta, tapi miskin ilmu.
Kelompok Majas Sindiran
Gaya bahasa bermajas sindiran bertujuan menyindir perilaku, seseorang, maupun kondisi tertentu.
Untuk tujuan tersebut, kelompok majas sindiran akan menggunakan kata kiasan.
9. Majas Ironi
Majas ironi adalah gaya bahasa yang seolah-olah menyanjung sesuatu, namun ada kata sindiran di akhir kalimat.
Contoh: Bita adalah anak yang rajin, rajin menyakiti hati ibunya.
Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan dari Hikayat dan Cerpen dalam Sebuah Buku
10. Majas Sinisme
Majas sinisme bertujuan menyindir secara langsung. Meskipun tanpa memperhalus seperti pada majas ironi, gaya bahasa sinisme tidak dapat serta-merta disebut kasar.
Contoh: Bersihkan kamarmu yang berantakan seperti kapal pecah itu!
11. Majas Sarkasme
Sindiran dalam sarkasme disampaikan secara langsung dan cenderung kasar. Bahkan, sarkasme bisa terdengar seperti hujatan.
Contoh: Peserta lomba nyanyi itu suaranya nyaring sekali sampai telingaku sakit dibuatnya.
Kelompok Majas Penegasan
Gaya bahasa ini bertujuan untuk memperkuat pengaruh dan mendapatkan persetujuan pembaca atau pendengar. Sebagian majas dan contohnya ada di bawah ini.
12. Majas Pleonasme
Pleonasme yaitu majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Contoh: "Beliau turun ke bawah."
13. Majas Repetisi
Gaya bahasa ini tampak pada pengulangan yang berkali-kali digunakan. Tujuannya sama, pengulangan dilakukan untuk menegaskan.
Contoh: Aku akan terus berusaha, berusaha, dan berusaha menggapai impianku.
Baca Juga: Mengenal Majas Hiperbola, Mulai dari Ciri-ciri Hingga Contoh
14. Majas Retorika
Majas retorika berbentuk kalimat tanya. Sobat tentu sudah tahu bahwa kalimat tanya retorika tak memerlukan jawaban. Iya, tujuan kalimat tanya tersebut memang untuk membuat penegasan.
Contoh: Di sini siapa yang ingin sukses dan banyak uang?
15. Majas Paralelisme
Paralelisme adalah majas yang mengulang kata di setiap baris yang sama dalam satu bait di dalam penggunaan puisi.
Contoh: Ibuku yang kucinta, ibuku yang malang. Ibu selalu sabar, ibu selalu bekerja keras. Ibu yang selalu tertawa, ibu yang kini telah tiada.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR