Bobo.id - Pernah mendengar cagar alam dan suaka margasatwa? Tahukah teman-teman perbedaannya?
Keduanya sama-sama termasuk bagian dari kawasan suaka alam. Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairannya.
Selain itu, kawasan suaka alam mempunyai fungsi sebagai tempat tumbuhan dan satwa sesuai dengan ekosistemnya agar keseimbangan alam terjaga.
Lalu, bagaimana cara membedakan cagar alam dengan suaka margasatwa?
Untuk itu, teman-teman bisa menyimak penjelasannya berikut ini, agar tidak bingung lagi membedakannya. Yuk, simak.
Baca Juga: Mirip Tupai tapi Seperti Punya Sayap, Ini 5 Fakta Sugar Glider yang Bikin Gemas
1. Cagar Alam
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, cagar alam adalah kawasan perlindungan alam yang dijaga karena mempunyai kekhasan dan keunikan tersendiri.
Kekhasan dan keunikan ini ada pada satwa dan tumbuhannya. Oleh karena itu, mereka harus dijaga dengan cara alami dan apa adanya tanpa campur tangan manusia.
Ekosistem yang ada di wilayah cagar alam ini tumbuh dengan alami tanpa ada flora dan fauna yang didatangkan dari luar.
Manusia hanya bisa menjaga wilayah cagar alam tersebut agar tidak ada aktivitas manusia yang menyebabkan kerusakan di wilayah cagar alam tersebut.
Cagar alam ini dikelola oleh pemerintah pusat dan bisa dimanfaatkan sebagai penelitian flora dan fauna yang ada.
Untuk memanfaatkannya sebagai penelitian, kita harus mempunyai izin masuk yang diperoleh dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
Contoh dari cagar alam di Indonesia ada Cagar Alam Pananjung Pangandaran di Jawa Barat, Cagar Alam Nusakambangan Timur di Jawa Tengah, dan Cagar Alam Lorentz di Papua, serta masih banyak cagar alam lainnya.
Baca Juga: Proses Pencernaan pada Hewan Ruminansia, Lengkap Beserta Organ-Organ Pencernaannya
2. Suaka Margasatwa
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, suaka margasatwa adalah kawasan yang berupa hutan dan mempunyai ciri khas serta keunikan pada keanekaragaman jenis satwa pada habitatnya.
Jadi, jika cagar alam dibiarkan tumbuh secara alami, suaka margasatwa masih dikelola dan dibina oleh manusia.
Suaka margasatwa bertujuan menjadi tempat perlindungan oleh berbagai macam satwa yang khas dan unik.
Sama seperti cagar alam, suaka margasatwa juga bisa digunakan untuk penelitian dan pendidikan.
Sedangkan, jika digunakan untuk wisata masih boleh dikunjungi tapi secara terbatas.
Penetapan suatu wilayah dijadikan suaka margasatwa juga mempertimbangkan beberapa hal berikut ini.
- Wilayah tersebut jadi tempat habitat hewan yang perlu dilindungi.
- Ada satwa yang keberadaannya terancam.
- Wilayah tersebut mempunyai keanekaragaman hewan yang tinggi.
- Wilayah tersebut jadi tempat migrasi satwa tertentu.
Baca Juga: Punya Sistem Pernapasan yang Berbeda-beda, Ini 7 Macam Sistem Pernapasan Hewan
Contoh suaka margasatwa di Indonesia adalah Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, Suaka Margasatwa Ujung Kulon Banten, dan Suaka Margasatwa Pulau Baun di Maluku, serta masih banyak suaka margasatwa lainnya.
Nah, itulah perbedaan dari cagar alam dan suaka margasatwa.
Sekarang kita tidak perlu bingung lagi, karena yang satunya dibiarkan tumbuh alami dan yang satunya masih dikelola dan dibina oleh manusia.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,BKSDA |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR