Bobo.id - Peristiwa langit selalu ada di sepanjang tahun. Mulai dari peristiwa yang biasa terjadi hingga yang jarang dan unik.
Begitu juga di tahun 2022, akan ada banyak peristiwa langit yang bisa kita saksikan. Tentunya akan sayang jika terlewatkan.
Karena itu, Bobo merangkum sepuluh peristiwa langit keren yang akan terjadi di sepanjang tahun 2022 ini.
Baca Juga: Peristiwa Langit Apa Saja yang Bisa Terjadi Akibat Revolusi Bulan? Yuk, Cari Tahu!
Berikut ini adalah daftar peristiwa langit 2022 yang dilansir dari laman Kompas.com:
1. Puncak Hujan Meteor Quadrantid
Melansir laman LAPAN, 23 Desember 2021, pada 4 Januari mendatang, akan terjadi puncak hujan meteor Quadrantid.
Hujan meteor Quadrantid adalah hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Quadrans Muralis (kini menjadi bagian dari konstelasi Bootes), dengan intensitas maksimum hujan meteor sebesar 200 meteor per jam.
Fenomena alam ini bisa disaksikan dari arah timur laut sejak pukul 04.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Kabar baiknya, tidak ada interferensi cahaya alami seperti Bulan, yang mengganggu pengamatan Quadrantid sehingga bisa diamati tanpa alat bantu optik, kecuali apabila ingin mengabadikannya dalam bentuk foto maupun video.
2. Puncak Konjungsi Mars-Saturnus
Pada awal April mendatang masyarakat Indonesia disambut dengan pemandangan konjungsi Mars-Saturnus, tepatnya pada 5 April 2022.
Kita bisa menyaksikan puncak konjungsi Mars-Saturnus pukul 03.00 waktu setempat hingga 25 menit sebelum matahari terbit.
Sudut pisah Mars-Saturnus bervariasi antara 19-20 menit busur atau sedikit lebih besar dari semidiameter Bulan.
Magnitudo Saturnus cenderung konstan sebesar +0,83, sedangkan magnitudo Saturnus bervariasi antara +1,05 hingga +0,99.
Baca Juga: Heboh Ada Penampakan Meteor Jatuh di Sulawesi, Ini Penjelasannya
3. Konjungsi Kuintet Saturnus-Mars-Venus-Jupiter-Bulan
Pada 24-29 April 2022 akan terjadi peristiwa astronomis Konjungsi Kuintet, yaitu penampakan lima benda langit sekaligus yang tampak segaris, meliputi Saturnus, Mars, Venus, Jupiter, dan Bulan.
Untuk menyaksikannya, pada 24-28 April 2022 konjungsi dimulai pada pukul 04.00 waktu setempat, dilihat dari arah timur memanjang hingga tenggara.
Lalu pada 29 April 2022, peristiwa astronomi ini baru dapat disaksikan sejak awal fajar astronomis atau 75 menit sebelum Matahari terbit.
4. Puncak Konjungsi Venus-Jupiter
Menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah juga akan ada peristiwa langit, yakni konjungsi Venus dan Jupiter dengan sudut pisah 14 menit busur.
Peristiwa ini bisa disaksikan pada arah timur pukul 03.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
5. Okultasi Venus oleh Bulan
Okultasi merupakan peristiwa terhalangnya benda langit yang tampak lebih kecil oleh benda langit lain yang tampak lebih besar jika diamati dari Bumi.
Pada 27 Mei Venus akan mengalami okultasi oleh Bulan.
Di Indonesia Bulan berfase Sabit Akhir dengan iluminasi antara 10,6 persen-10,3 persen ketika mengokultasi Venus.
Daerah yang bisa menyaksikan okultasi ini, antara lain Sumatra, Jawa, Bali, NTB, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian provinsi Papua Barat.
Adapun waktunya pagi hari setelah matahari terbit hingga siang hari, sehingga hanya bisa disaksikan menggunakan alat bantu.
Selain itu di juga terjadi di Muko-Muko selama 1 jam 49 menit 29 detik, sejak pukul 09.03 WIB. Itu merupakan durasi okultasi terlama.
Sedangkan durasi okultasi tersingkat sekaligus wilayah paling terlambat yang mengalami okultasi terjadi di Kota Manokwari selama 22 menit 17 detik, sejak pukul 13.12 WIT.
Wilayah paling awal yang mengalami okultasi terjadi di Kota Bengkulu pukul 09.03 WIB, selama 1 jam 48 menit 38 detik.
Wilayah Sumatera bisa menyaksikan okultasi Venus dari arah Timur Laut hingga Barat. Wilayah Banten sampai Jawa Tengah dapat menyaksikan dari arah Utara hingga Barat laut.
Sementara untuk wilayah Kalimantan kecuali Kalimantan Utara dapat menyaksikan fenomena ini dari arah Barat laut hingga Barat.
Wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dapat menyaksikan okultasi Venus dari arah Barat.
Baca Juga: Bukan Hanya di Bumi, Gerhana Matahari Ternyata Juga Terjadi di Planet Lain
6. Bulan Purnama Super
Peristiwa astronomis ini biasanya banyak menyita perhatian masyarakat.
Bulan Purnama Super atau Bulan Purnama Perige merupakan fase Bulan purnama yang terjadi beriringan saat Bulan berada di titik terdekatnya dari Bumi atau disebut Perige.
Bulan akan terlihat lebih besar daripada biasanya pada 14 Juni 2022.
Puncak Bulan Purnama Super pertama terjadi pukul 18.51 WIB, 19.51 Wita, dan 20.51 WIT. Jaraknya 357.658 km dari bumi.
Kemudian puncak yang kedua terjadi pada 14 Juli 2022 pukul 01.37 WIB, 02.37 Wita, dan 03.37 WIT dengan jarak 357.416 km.
Untuk menyaksikan Bulan Purnama Super kita bisa melihat dari arah tenggara hingga barat daya sebelum matahari terbenam hingga setelah matahari terbit.
7. Okultasi Uranus oleh Bulan
Di Indonesia, Bulan berfase sabit akhir dengan ilumniasi antara 15,3-15,2 persen saat mengokultasi Uranus.
Secara keseluruhan, Uranus mengalami okultasi oleh Bulan pada 24 Juni 2022 sejak pukul 19.57 UT hingga 00.33 UT.
Sebagian wilayah Indonesia seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku Utara, dan Maluku mengalami okultasi Uranus saat fajar sebelum Matahari terbit.
Sedangkan provinsi Papua Barat dan Papua mengalami okultasi Uranus saat fajar sebelum Matahari terbit hingga setelah Matahari terbit.
Sebagai informasi, Uranus hanya bisa disaksikan menggunakan alat bantu.
Durasi okultasi terlama terjadi di Kota Manokwari selama 1 jam 19 menit 32 detik (sejak pukul 05.23 WIT), sedangkan durasi okultasi tersingkat terjadi di Kota Balikpapan selama 16 menit 47 detik (sejak pukul 04.30 WIT).
Wilayah paling awal yang mengalami okultasi terjadi di Kota Kupang pukul 04.05 WIB, selama 1 jam 8 menit 45 detik dan wilayah paling akhir yang mengalami okultasi terjadi di Kota Bontang pukul 04.36 Wita, selama 18 menit 0 detik.
Baca Juga: 5 Peristiwa Langit Keren Ini Jarang Terjadi, Salah Satunya Baru Akan Muncul di Tahun 2023!
8. Puncak Hujan Meteor Perseid
Pada pertengahan tahun ini akan ada hujan meteor Perseid, tepatnya 13-14 Agustus 2022. Perseid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Perseus.
Intensitas maksimum hujan meteor ini sebesar 100 meteor per jam.
Titik radian Perseid terbit dari arah timur laut pukul 23.00 malam sebelumnya (untuk Sabang atau yang selintang) hingga pukul 01.00 waktu setempat (untuk Pulau Rote atau yang selintang).
Perseid bisa disaksikan hingga 25 menit sebelum Matahari terbit saat titik radiannya berkulminasi di arah utara.
9. Gerhana Bulan Total
Saat gerhana bulan total, seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Ini dikarenakan konfigurasi antara Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk sebuah garis lurus.
Gerhana Bulan total akan terjadi pada 8 November 2022 dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbra selama 3 jam 39 menit 50 detik.
Lebar gerhana bulan total kali ini sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570.
Baca Juga: Alasan Kenapa Ada 365 Hari dalam Setahun, Ternyata Sudah Ditetapkan Sejak Zaman Mesir Kuno
10. Puncak Hujan Meteor Geminid
Pada 14-15 Desember masyarakat Indonesia bisa menyaksikan puncak hujan meteor Geminid. Geminid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Gemini.
Intensitas maksimum hujan meteor ini sebesar 120 meteor per jam.
Geminid bisa disaksikan dari arah timur laut hingga barat laur sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga 25 menit sebelum Matahari terbit.
Fenomena ini dapat diamati tanpa alat bantu optik, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto maupun video.
Saat menyaksikan, pastikan cuaca cerah, berbas dari penghalang di sekitar medan pandang, dan bebas dari polusi cahaya, karena tutupan awan dan skala Bortle berbanding terbalik dengan intensitas meteor.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah)
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR