Bobo.id - Telinga manusia digunakan untuk mendengarkan dan menerima getaran suara untuk diteruskan ke otak.
Dalam proses mendengarkan ini, kita sering mengalami gangguan, seperti berdengung, tidak dapat mendengar sementara, hingga menolak mendengarkan.
Kita semua pernah mengalami ketiga hal ini, namun tidak semua orang tahu apa yang jadi penyebabnya.
Nah, saat ini Bobo akan merangkum penjelasan ilmiah dari ketiga masalah pada telinga ini. Yuk, simak!
1. Telinga Menolak Mendengar Suara Tertentu
Teman-teman, sekarang kamu bayangkan jika ada seseorang menggaruk tembok atau papan tulis menggunakan kukunya, apa yang kamu lakukan?
Dengan membaca kalimat tersebut saja, kita otomatis merasa merinding dan mengernyitkan dahi karena membayangkan suaranya.
Dilansir dari Livescience, banyak ilmuwan melakukan penelitian terhadap beberapa orang mengenai jenis suara yang mengganggu telinga.
Kebanyakan orang ternyata tidak suka suara garpu yang menggesek piring, suara sterofoam yang digesekkan, dan kuku yang menggaruk papan tulis.
Baca Juga: Jangan Sering Diabaikan, Ini 4 Hal yang Perlu Dilakukan agar Pendengaran Tetap Sehat
Penelitian dilakukan dengan cara memeriksa hubungan antara suara mengganggu dengan telinga manusia.
Hasilnya, ternyata suara yang mengganggu dapat menyebabkan tubuh mengalami stres sehingga kulit merinding tiba-tiba.
Ini terjadi karena telinga manusia hanya merasa nyaman pada frekuensi-frekuensi bunyi tertentu.
Frekuensi yang menyakitkan untuk didengar bukan yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
Melainkan frekuensi di antara 2.000 hingga 4.000 Hertz. Telinga manusia paling sensitif pada frekuensi dalam rentang ini.
Ketika getaran suara diterima oleh telinga, maka saraf-saraf di dalam telinga akan mengirimkan sinyal ke otak.
Otak akan menerima sinyal dan menentukan respons yang tepat setelah mendengar suara tersebut.
Inilah mengapa kita bisa menangis ketika melihat dan mendengar adegan sedih di dalam film atau lagu-lagu bernada minor.
Sama seperti proses tersebut, suara yang mengganggu juga diteruskan ke otak agar dapat direspons oleh tubuh.
Baca Juga: Mengulik Fungsi Setiap Bagian Telinga, Mulai dari Telinga Luar hingga Dalam
Namun, suara mengganggu direspons oleh otak sebagai emosi yang negatif. Emosi negatif ini ditunjukkan dengan tubuh merinding.
Nah, itulah alasan mengapa tubuh kita merinding ketika mendengar suara yang mengganggu dan tidak menyenangkan.
2. Telinga Berdengung dalam Rentang Waktu Tertentu
Telinga berdengung terjadi ketika sel-sel rambut halus di dalam telinga rusak.
Rambut-rambut halus berfungsi menerima gelombang suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Kemudian, saraf pendengaran di dalam telinga akan mengantarkan sinyal tersebut ke otak.
Di dalam otak, sinyal kemudian diterjemahkan menjadi bunyi-bunyi yang kita dengar.
Nah, bunyi berdenging dapat terjadi ketika rambut-rambut halus di telinga rusak. Sehingga saraf pendengaran akan mengirim sinyal listrik yang acak ke otak.
Adapun beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sensasi berdenging pada telinga, yaitu sebagai berikut.
Baca Juga: Jangan Lagi Pakai Cotton Bud, Sebaiknya Pilih 4 Cara Aman Ini untuk Bersihkan Telinga
Penyakit Meniere, yaitu gangguan pada telinga yang bisa menyebabkan vertigo hingga kehilangan pendengaran.
Disfungsi tuba eustachius atau saluran di telinga yang terhubung ke tenggorokan.
Kotoran telinga yang terlalu banyak, sehingga menumpuk dan mengeras di saluran telinga.
Mengerasnya tulang di telinga tengah (otosklerosis), yang disebabkan oleh kelainan pertumbuhan tulang.
Cedera pada kepala atau telinga, yang memengaruhi saraf pendengaran atau bagian otak yang terhubung ke fungsi pendengaran.
3. Telinga Tidak Mendengar saat Otak Fokus
Kita sering secara tidak sengaja, tidak mendengar apa yang orang lain sampaikan ketika otak sedang fokus.
Ini karena otak manusia berperan dalam segala hal yang dilakukan manusia.
Ketika ingin berjalan, otak berperan untuk menyampaikan sinyal ke saraf otot sehingga kita bisa bergerak.
Begitu juga ketika kita mendengar dan melihat, saraf-saraf pada indra pendengar dan indra penglihat berpusat pada otak.
Pemindaian pada otak menunjukkan jika indra pendengar dan indra penglihat bekerja dengan berbagi saraf yang terbatas.
Akibatnya, ketika seseorang sedang fokus, ia memerlukan indra penglihat. Maka indra pendengarannya menjadi kurang bekerja secara maksimal.
Jadi, tidak mendengar ketika sedang fokus sebenarnya merupakan hal yang tidak sengaja dilakukan, teman-teman.
Hal ini berjalan sesuai dengan sistem kerja otak dan pengindraan manusia.
Nah, itulah 3 masalah pada telinga yang ternyata ada bisa dijelaskan menggunakan penjelasan ilmiah.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR