Tubuh lantas merespons kode dari otak lewat menggigil dengan cara menggetarkan otot di seluruh badan.
Gertakan ini akan terjadi di otot rahang gemertak sampai gigi gemetaran.
Dengan menggigil selama beberapa saat, tubuh dapat menghasilkan panas secara alami, dan suhu tubuh jadi meningkat.
Bahkan menggigil dapat meningkatkan produksi panas di tubuh sampai lima kali lipat ketimbang dalam posisi diam atau rehat.
Karena panas yang dihasilkan tubuh cukup banyak, menggigil juga butuh energi yang besar, sehingga hanya bisa dilakukan beberapa jam hingga otot kehabisan bahan bakar.
Respons Menggigil yang Berbeda-beda
Setiap orang memiliki respons menggigil yang berbeda-beda saat menghadapi dingin.
Baca Juga: Mengulik Fakta Unik Rambut Manusia, Bagaimana Bisa Rontok hingga Warna Berbeda-beda
Anak-anak yang tubuhnya tidak memiliki banyak lemak, cenderung lebih mudah menggigil ketika kedinginan.
Sebaliknya, orang dewasa dengan banyak lemak cenderung lebih tahan menggigil saat kedinginan.
Namun, bayi pada umumnya tidak menggigil saat kedinginan.
Hal itu terjadi karena mereka memiliki respons pengaturan suhu berbeda, dibandingkan anak-anak dan orang dewasa.
Source | : | Kompas.com,alodokter.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR