Bobo.id - Apakah teman-teman pernah menonton film bertema zombi atau bermain game bertema zombi?
Kebanyakan film atau cerita, mengisahkan zombi atau zombie sebagai mayat hidup. Zombi ini tadinya merupakan manusia biasa yang terinfeksi virus.
Virus ini lalu menyebar melalui gigitan zombi. Orang yang terkena gigitan zombi pun langsung berubah menjadi zombi.
Lalu, apakah zombi ada dunia nyata? Lalu bagaimana penjelasan ilmiah tentang zombi?
Yuk, cari tahu!
Apakah Zombi Benar-Benar Ada?
Menurut para ilmuwan, zombi tidak ada di kehidupan nyata, teman-teman.
Namun, perilaku mirip zombi pernah ditemukan pada beberapa serangga yang terinfeksi jamur Cordyceps atau Ophiocordyceps.
Jamur ini mengakibatkan serangga itu kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri.
Baca Juga: Jadi Musuh Pahlawan dalam Cerita Dongeng, Ini 3 Fakta tentang Zombie #MendongenguntukCerdas
Salah satunya adalah semut carpenter.
Semut yang habitatnya berada di hutan Brasil ini dapat ditemukan dengan rahang terkunci secara permanen di atas daun dan tampak membeku. Di atas kepalanya tumbuh tangkah aneh.
Dikutip dari Kompas.com, semut ini adalah korban dari jamur ophiocordyceps unilateralis yang juga dikenal sebagai jamur semut zombi.
Jamur yang masuk ke aliran darah semut ini lalu membentuk jaringan yang membungkus otot semut.
Jaringan jamur pun lama-lama tumbuh dan membuat semut tak bisa lagi mengendalikan tubuhnya.
Saat terinfeksi jamur zombi, semut dipaksa memanjat tanaman terdekat ke ketinggian yang punya kelembapan dan suhu yang baik bagi jamur untuk berkembang.
Semut lalu dipaksa menggigit daun agar tidak jatuh dan tak pernah bergerak lagi. Setelah itu, jamur membentuk tangkai yang tumbuh keluar dari kepala semut.
Tangkai itu akan menghasilkan spora yang akan tersebar ke semut lain di bawahnya dan memakan banyak korban lagi.
Bagaimana dengan hewan besar atau manusia? Hingga saat ini, tidak ada perilaku zombi ditemukan di hewan besar atau manusia.
Baca Juga: Ular yang Ditemukan di Amerika Utara Ini Disebut Ular Zombie, Kenapa?
Perilaku Zombi di Film Menurut Sains
Meski zombi tidak ada di kehidupan nyata, perilaku zombi di film dapat dijelaskan dari sudut pandang sains atau ilmu pengetahuan, teman-teman.
Dilansir dari Kompas.com, profesor dan psikiater dari Harvard Medical School, Dr. Steven Schlozman, mencoba menjelaskan fenomena wabah zombi dari sudut pandang sains.
Pertama dari gaya berjalan zombi. Biasanya zombi digambarkan berjalan dengan terseok-seok dan sulit menjaga keseimbangan.
Gaya berjalan yang seperti ini timbul karena adanya masalah di otak kecil, yakni bagian bawah otak yang bertanggung jawab untuk keterampilan motorik dan koordinasi manusia.
Kedua, zombi sering digambarkan tidak tahu dengan apa yang mereka lakukan. Hal ini menunjukkan beberapa kerusakan atau kelainan pada lobus frontal.
Bersumber dari alodokter.com, lobus frontal adalah bagian otak besar yang terbesar dan terletak di bagian depan otak. Bagian ini berperan penting dalam mengendalikan gerakan tubuh, menilai, dan merencanakan sesuatu, memecahkan masalah, serta mengatur emosi dan pengendalian.
Ketiga zombi digambarkan selalu marah atau agresif. Ini menandakan amigdala yang terlalu bersemangat.
Amigdala sendiri adalah bagian dalam otak yang berhubungan dengan proses emosi, perilaku, dan memori.
Baca Juga: Menyeramkan, Jamur Cordyceps Ini Ubah Serangga Jadi 'Zombie'
Selain itu, perilaku zombi yang selalu marah ini juga bisa jadi disebabkan oleh rasa lapar yang luar biasa.
Nah, itulah penjelasan zombi dari sudut pandang sains. Jadi, tidak perlu takut dengan keberadaan zombi, teman-teman. Sebab, zombi di kehidupan nyata itu tidak ada.
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Live Science,bobo.id |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR