Bobo.id - Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal dan menggunakan energi listrik.
Ada dua jenis energi listrik yang digunakan manusia, yaitu listrik statis dan listrik dinamis.
Nah, pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 7, teman-teman akan belajar apa itu listrik statis.
Terdapat pertanyaan yang berbunyi, apa yang kamu ketahui tentang listrik statis? Carilah contoh lain yang menunjukkan gejala listrik statis.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut.
Pengertian Listrik Statis
Melansir dari laman Kemendikbud, listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir (diam) dan perpindahan arusnya terbatas.
Listrik statis ini biasanya dihasilkan karena gesekan atau gosokan dua benda.
Pada benda bermuatan listrik, kita mengenal istilah elektron dan proton. Elektron yaitu benda bermuatan negatif (-) sedangkan proton bermuatan positif (+).
Baca Juga: Musim Hujan Sering Mati Listrik? Ini 5 Tips yang Perlu Dilakukan saat Di Rumah Mati Listrik
Sebuah benda dikatakan bermuatan netral apabila jumlah elektronnya sama dengan jumlah protonnya.
Dikatakan bermuatan positif apabila jumlah elektronnya lebih sedikit (kekurangan) daripada jumlah protonnya.
Kemudian dikatakan bermuatan negatif jika jumlah elektronnya lebih banyak (berlebih) daripada jumlah protonnya.
Jika dua benda bermuatan didekatkan akan terjadi dua kemungkinan, yaitu tarik menarik atau tolak menolak.
Pertama, jika benda bermuatan senama (+ dan +) atau (- dan -) maka akan saling tolak menolak.
Kedua, jika benda bermuatan tersebut tidak senama (+ dan -) akan tarik menarik.
Contoh Gejala Listrik Statis
Teman-teman tahukah kamu, ada salah satu contoh gejala listrik statis yang terjadi secara alami di Bumi, yaitu petir yang menyambar tanah.
Petir biasanya muncul di awan badai ketika muatan positif berkembang di suatu wilayah awan bermuatan negatif yang kuat.
Baca Juga: Tidak Selalu Berwarna Putih, Ini Penjelasan di Balik Warna-Warna Petir
Pertemuan kedua muatan ini akhirnya menciptakan gaya listrik yang kuat pula.
Don MacGorman, fisikawan dan peneliti di National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan terjadinya petir.
Menurutnya, sebuah kilatan petir dimulai di wilayah yang gaya listriknya sangat kuat, sehingga udara tidak bisa lagi menahannya.
Artinya, ketika gaya listrik semakin besar, maka gaya listrik tersebut dapat memecah daya isolasi udara.
Daya isolasi udara ini biasanya menyebabkan setiap muatan positif dan negatif di langit, terpisah.
Dengan terbentuknya gaya listrik yang besar di udara, maka akan tercipta saluran yang sangat panas seperti kawat.
Saluran panas tersebut menghubungkan muatan listrik positif dan negatif, kemudian memicu arus listrik yang sangat besar, yang kita kenal sebagai petir.
Selain itu, kita bisa melihat contoh gejala listrik statis melalui beberapa eksperimen atau percobaan.
Misalnya eksperimen menggosok balon dengan rambut menyebabkan rambut bisa berdiri atau tertarik ke arah balon.
Atau eksperimen menggosokkan kain wol ke balon bisa membuat balon menarik potongan kertas dan membuat potongan kertas menempel pada balon.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR