Bobo.id - Kasus infeksi varian Omicron di Indonesia semakin meningkat.
Meskipun disebut para lansia memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi, varian Omicron juga dapat menginfeksi orang dewasa dan anak-anak.
Hingga saat ini, kasus varian Omicron di Indonesia tercatat mencapai 3.161 kasus.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan varian Omicron juga dilaporkan sudah menginfeksi anak-anak.
Sebanyak 324 anak-anak di Indonesia telah terinfeksi varian Omicron.
Oleh sebab itu, teman-teman harus lebih berhati-hati dan senantiasa menjaga protokol kesehatan, ya.
Lantas, apakah ada perbedaan gejala varian Omicron antara anak-anak dan orang dewasa Simak artikel berikut ini, ya.
Gejala Umum Varian Omicron
Gejala varian Omicron paling umum adalah pilek, sakit kepala, demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan.
Baca Juga: Varian Omicron Bergejala Ringan Tapi Lebih Cepat Menular, Benarkah?
Gejala varian Omicron tersebut juga dialami oleh pasien dari segala usia, baik bayi, anak-anak, dewasa, maupun lansia.
Gejala Varian Omicron pada Anak-anak
Dokter Erlang Samoedro dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk, mengungkapkan bahwa gejala Omicron pada anak-anak biasanya lebih ringan.
Dokter Erlang menambahkan bahwa varian Omicron ini berbeda dengan varian Delta.
Varian Omicron menyerang saluran pernapasan bagian atas sehingga gejalanya cenderung lebih ringan.
Selain itu, karena menyerang saluran pernapasan bagian atas, anak-anak yang terinfeksi varian Omicron biasanya akan mengalami gejala batuk yang terdengar keras.
Varian Omicron menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan batuk yang khas.
Sebab, saluran atas pada anak-anak lebih sempit dari orang dewasa sehingga mengakibatkan gejala batuk keras.
Gejala Varian Omicron pada Orang Dewasa
Baca Juga: Benarkah Gejala Omicron Mirip dengan Gejala Flu Biasa? Kenali Perbedaannya
Selain mengalami gejala umum varian Omicron, pasien dewasa yang terinfeksi varian Omicron umumnya akan mengalami penurunan fungsi indra penciuman dan perasa.
Selain gejala umum, orang dewasa akan lebih banyak mengalami gangguan pernafasan daripada anak-anak.
Misalnya, sesak nafas, sulit bernafas, dan nyeri di sekitar paru-paru.
Gejala pada orang dewasa ini akan lebih parah apabila juga memiliki penyakit bawaan.
Penanganan Pertama Penderita Varian Omicron
Meskipun bergejala ringan, penyebaran varian Omicron sangat cepat.
Ada kemungkinan Indonesia akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu ke depan.
Untuk menghindari lonjakan kasus yang lebih parah, jangan lupa untuk selalu melakukan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus corona.
Tetap lakukan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | CDC,KOMPAS.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR