Bobo.id - Kunang-kunang adalah serangga kecil cantik yang bercahaya dalam gelap.
Kunang-kunang dalam jumlah banyak akan tampak cantik dilihat di kegelapan yang menyerupai bintang-bintang di langit.
Pernahkah teman-teman menemui kunang-kunang di halaman atau alam liar?
Walau cantik, sayangnya kunang-kunang semakin jarang ditemui, teman-teman.
Hewan bercahaya ini berada dalam status hewan yang terancam punah atau musnah dari muka bumi.
Apa sebabnya?
Kunang-Kunang Terancam Punah
Menurut sebuah studi terbaru, kunang-kunang di dunia sedang mengalami ancaman kepunahan akibat ulah manusia.
Kerusakan habitat, penggunaan pestisida, dan cahaya buatan, menjadi tiga ancaman serius bagi kunang-kunang.
Baca Juga: Disebut Si Jenius Cahaya, Ini Rahasia di Balik Lampu Kunang-kunang
Menurut para ahli kunang-kunang, kehilangan habitat menjadi masalah yang paling mengancam keberlangsungan hidup kunang-kunang di sebagian besar wilayah Bumi.
Selain itu, banyaknya cahaya buatan manusia dan penggunaan pestisida juga menganggu perkembangbiakan kunang-kunang.
Kunang-kunang adalah hewan yang kena dampak cahaya buatan manusia, karena kunang-kunang perlu kondisi lingkungan gelap untuk berkembang biak.
Contohnya, jumlah kunang-kunang yang banyak hidup di ekosistem hutan bakau dan hutan hujan turun drastis karena habitat mereka dirusak.
Habitat kunang-kunang biasanya dibuka untuk dibuat perkebunan sawit dan peternakan.
Di seluruh dunia, adanya cahaya buatan manusia dianggap sebagai ancaman kedua bagi kunang-kunang.
Cahaya buatan manusia adalah lampu rumah, lampu jalan, lampu papan reklame, dan benda-benda elektronik lainnya yang mengeluarkan cahaya.
Cahaya buatan manusia itu mengganggu kunang-kunang yang akan berkembang biak.
Akibatnya, proses perkawinan dan mengeluarkan telur kunang-kunang jadi terganggu.
Baca Juga: Dongeng Anak: Selimut Kunang-Kunang #MendongenguntukCerdas
Sehingga kunang-kunang gagal dalam memperbanyak keturunan dan jumlahnya terus menyusut.
Kepunahan Kunang-Kunang Karena Pestisida
Selain kedua hal tersebut, pestisida pertanian juga menjadi ancaman bagi ketahanan hidup kunang-kunang.
Contohnya, insektisida seperti organofosfat dan neonicotinoid dibuat untuk membunuh hama, tapi insektisida tersebut juga membunuh serangga yang bermanfaat.
Meski perlu penelitian lebih lanjut, tapi yang menyatakan bahwa insektisida berbahaya bagi kunang-kunang.
Dengan mengetahui kondisi ini, sedih rasanya jika kunang-kunang benar-benar punah.
Sebab, sebagian dari teman-teman mungkin ada yang belum melihat kunang-kunang sama sekali.
Untuk melestarikan kunang-kunang, teman-teman perlu ikut kegiatan yang ramah lingkungan dengan cara tidak merusaknya.
Bukan cuma kunang-kunang, banyak hewan lain yang mengalami kerugian karena kerusakan habitat dan polusi akibat manusia.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR