Kunang-kunang adalah hewan yang kena dampak cahaya buatan manusia, karena kunang-kunang perlu kondisi lingkungan gelap untuk berkembang biak.
Contohnya, jumlah kunang-kunang yang banyak hidup di ekosistem hutan bakau dan hutan hujan turun drastis karena habitat mereka dirusak.
Habitat kunang-kunang biasanya dibuka untuk dibuat perkebunan sawit dan peternakan.
Di seluruh dunia, adanya cahaya buatan manusia dianggap sebagai ancaman kedua bagi kunang-kunang.
Cahaya buatan manusia adalah lampu rumah, lampu jalan, lampu papan reklame, dan benda-benda elektronik lainnya yang mengeluarkan cahaya.
Cahaya buatan manusia itu mengganggu kunang-kunang yang akan berkembang biak.
Akibatnya, proses perkawinan dan mengeluarkan telur kunang-kunang jadi terganggu.
Baca Juga: Dongeng Anak: Selimut Kunang-Kunang #MendongenguntukCerdas
Sehingga kunang-kunang gagal dalam memperbanyak keturunan dan jumlahnya terus menyusut.
Kepunahan Kunang-Kunang Karena Pestisida
Selain kedua hal tersebut, pestisida pertanian juga menjadi ancaman bagi ketahanan hidup kunang-kunang.
Contohnya, insektisida seperti organofosfat dan neonicotinoid dibuat untuk membunuh hama, tapi insektisida tersebut juga membunuh serangga yang bermanfaat.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR