Bobo.id - Ada beragam bentuk konflik yang terjadi di kehidupan bermasyarakat, sebab kita hidup di tengah-tengah banyak perbedaan.
Meskipun bersifat negatif, konflik adalah interaksi sosial yang terjadi akibat dari adanya perpecahan, teman-teman.
Jadi, konflik sosial ini juga merupakan bentuk adanya interaksi sosial dengan proses disosiatif di masyarakat.
Proses disosiatif adalah proses interaksi yang mengarah kepada perpecahan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan konflik sosial? Yuk, cari tahu pengertian dan faktor penyebabnya dari sini!
Pengertian Konflik Sosial
Konflik sosial adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan yang didasari oleh adanya perbedaan di dalam hubungan sosial.
Konflik dapat terjadi pada semua orang yang saling melakukan interaksi, khususnya interaksi disosiatif.
Nah, apa yang menyebabkan terjadinya konflik dalam kehidupan sosial masyarakat?
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Interaksi Sosial Masyarakat
Faktor Penyebab Konflik Sosial
Adapun beberapa penyebab terjadinya konflik sosial antara lain sebagai berikut.
1. Perbedaan Individu
Setiap manusia memiliki perbedaan dengan manusia yang lain, baik dari segi fisik maupun segi sosial.
Ada beragam perbedaan yang memengaruhi kehidupan sosial, misalnya perbedaan budaya, ras, hingga sifat.
Selain itu ada juga perbedaan pendirian atau pendapat, yang dapat memicu terjadinya konflik.
Sebab, dalam menjalani kehidupan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya, maka terjadilah konflik.
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Latar belakang budaya seharusnya tidak menjadi penyebab terjadinya perpecahan dalam suatu kelompok.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Jenis Interaksi Makhluk Hidup
Namun, di dalam kehidupan sosial masyarakat, hal ini wajar terjadi.
Dalam suatu kelompok masyarakat, terdapat beragam manusia dari latar belakang budaya yang berbeda.
Artinya, cara mereka bersosialisasi, kriteria kesopanan, dan kriteria kepantasan juga berbeda.
Hal inilah yang biasanya dapat mendatangkan konflik, karena tidak diikuti rasa toleransi.
3. Perbedaan Kepentingan
Dalam kehidupan sosial, setiap orang dan kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Perbedaan kepentingan ini dapat menimbulkan bentrokan, misalnya di bidang ekonomi, politik, dan lain sebagainya.
Secara pribadi, manusia sudah memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda.
Namun, dalam waktu yang bersamaan terdapat pula kelompok yang memiliki kepentingan tertentu.
Oleh karena itu, perbedaan kepentingan ini bisa mendatangkan konflik meskipun sedang melakukan hal yang sama.
Secara umum, akibat dari konflik sosial ini adalah mengubah hubungan antarindividu dan kelompok baik ke arah positif maupun negatif.
Contoh perubahan hubungan ke arah positif, meningkatkan solidaritas sesama kelompok, karena merasa memiliki tujuan yang sama, melawan perbedaan.
Sementara ke arah negatif, rusaknya harta benda hingga membahayakan manusia yang lain, karena konflik terjadi dengan cara yang anarkis.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR