Bobo.id - Telur biasanya dimanfaatkan bagian putih dan kuningnnya. Bisa diolah dengan cara direbus, digoreng, dan lain sebagainya.
Biasanya, kita akan langsung membuang bagian kulit telur, setelah selesai kita menggunakannya.
Padahal, kulit telur yang dibuang itu masih bisa bermanfaat, lo, teman-teman!
Dilansir dari Home Guides SF Gate, cangkang telur ternyata bermanfaat baik bagi tanaman tertentu.
Cangkang kulit telur dapat berperan sebagai pupuk alami bagi tanaman. Itu artinya, cangkang telur dapat menyuburkan tanaman.
Nah, berikut ini empat manfaat tersembunyi dari cangkang telur yang baik untuk tanaman.
1. Membasmi Hama Siput
Untuk tanaman yang rentan terhadap kerusakan oleh siput, seperti tomat dan marigold, cangkang telur adalah sarana pertahanan yang baik.
Lapisan cangkang telur yang dihancurkan secara kasar mengelilingi tanaman adalah penghalang mematikan bagi siput.
Baca Juga: Antara Telur Asin dan Telur Rebus Biasa, Manakah yang Lebih Sehat?
Sebab, tubuh lunak mereka dapat dihancurkan oleh tepi cangkang telur yang bergerigi.
Menggunakan cangkang telur untuk menangani hama siput adalah alternatif alami untuk pestisida kimia.
2. Mencegah Busuk Ujung Bunga
Busuk ujung bunga adalah masalah serius ketika menanam tomat, cabai dan terong. Karena dapat menghancurkan seluruh tanaman.
Hal ini seringkali disebabkan oleh kekurangan kalsium, kondisi ini menyebabkan luka gelap dan busuk pada sayuran.
Menghancurkan lapisan cangkang telur dan menempatkannya di lubang tanam adalah cara sederhana untuk memerangi penyakit.
Saat membusuk, cangkang telur secara alami memperkaya tanah, menyediakan sumber kalsium yang lambat dan stabil.
Sehingga mencegah terjadinya pembusukan di ujung bunga.
Lihat lengkapnya di video ini, ya:
Baca Juga: Siklus Hidup Nyamuk Anopheles, Mulai Telur hingga Dewasa
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR