Nuno Araujo, seorang penulis dari Institute for Building Materials di Zurich, menjelaskan interaksi antara angin dan salton dapat menambah kecepatan badai.
Kemudian ketika salton dan angin bertabrakan dengan tanah, maka dapat terjadi badai yang lebih kuat.
Namun, dengan penelitian yang lebih rinci, para ilmuwan menemukan bahwa pasir adalah bahan yang sempurna sebagai penyebab meningkatnya kekuatan badai.
Sebab, pasir termasuk ke dalam kualifikasi jenis partikel yang kehilangan 30 persen energi kinetiknya ketika tabrakan terjadi.
Energi kinetik yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda karena gerak yang dilakukan atau dialaminya.
Semua benda bergerak, sudah pasti memiliki energi kinetik. Oleh sebab itu, energi kinetik juga disebut energi gerak.
Energi kinetik dipengaruhi oleh massa dan kecepatan suatu benda saat bergerak.
Baca Juga: Awan Cumulonumbus Menyebabkan Cuaca Ekstrem, Bagaimana Terbentuknya?
Badai Debu di Mars
Selain terjadi di Bumi, planet Mars juga menjadi salah satu bagian dari Tata Surya yang dapat mengalami badai debu.
Pada tahun 2018, badai debu besar melanda permukaan planet Mars, yang dikenal di Bumi dengan nama haboobs.
Badai ini terjadi setiap beberapa tahun di Mars, namun pada tahun 2018 termasuk badai terbesar yang pernah ada.
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR