Penjelasan lebih lanjutnya adalah kawat pada bola lampu ini mempunyai hambatan yang cukup tinggi.
Namun, jika sudah dialiri listrik hambatannya jadi hilang dan bisa meningkatkan suhu pada kawat tungsten.
Suhu yang tepat untuk membuat kawat tungsten mengeluarkan cahaya adalah pada suhu 1.000 derajat Celcius.
Warna kekuningan yang dipancarkan oleh kawat pun tergantung pada suhu yang diterima kawat.
Semakin panas maka semakin terang, begitu juga sebaliknya. Lalu, agar bola lampu listrik mengeluarkan cahaya kekuningan yang cukup terang untuk mata manusia.
Setidaknya, kawat tungsten harus menerima suhu sekitar 2.000 derajat Celsius.
Suhu yang sangat tinggi ini bisa menggerakkan elektron atom pada kawat jadi lebih renggang dan bergerak lebih cepat.
Baca Juga: Mulai Sekarang Matikan Lampu saat Tidur, Ternyata Ini Bahaya Lampu Tidur Menyala bagi Kesehatan
Sehingga, gas yang ada di sekitar kawat pun bisa berubah menjadi konduktor atau penghantar listrik.
Oleh karena itu, agar tidak berubah jadi konduktor listrik yang berbahaya, area di sekitar kawat tungsten harus ditutup dengan bola kaca dan diisi dengan gas inert.
Gas inert atau gas lengai ini juga bisa menjaga agar elektron tetap bergerak bebas dan bertabrakan lebih lama, serta mengurangi jelaga dari memanasnya kawat tungsten.
Inilah penjelasan mengenai cara kerja bola lampu listrik secara sederhana.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com,binus.ac.id |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR