Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu kalau pemanasan global dapat berdampak buruk bagi Bumi dan manusia?
Pemanasan global atau global warming adalah salah satu bentuk perubahan iklim dalam wilayah dan waktu yang lebih besar.
Pemanasan global terjadi pada daerah atau cakupan yang lebih luas dan global. Artinya, peningkatan suhu tersebut terjadi pada suatu planet, yaitu Bumi.
NOAA melaporkan bahwa antara tahun 1880 dan 2016, suhu permukaan Bumi telah meningkat hingga mencapai 0,95 derajat Celcius.
Salah satu dampak terjadinya pemanasan global adalah mencairnya gletser di daerah kutub sehingga akan membuat volume air laut meningkat.
Meningkatnya volume air laut ini akibat dari pencampuran es yang mencair dengan air laut yang sudah ada di bumi.
Artinya, pasokan air laut yang sudah asin akan mendapatkan pasokan air tawar yang besar.
Apa itu Gletser?
Gletser adalah lapisan besar es yang bergerak turun perlahan-lahan di lereng gunung atau di dataran.
Baca Juga: Bikin Terharu, Anjing Malang Ini Berhasil Diselamatkan dari Selokan yang Dingin
Gletser ini menjadi salah satu pemasok air tawar di Bumi. Saat gletser mencair, air lelehannya akan menjadi sumber air tawar bagi makhluk hidup.
Namun, kalau gletser terus mencair, hal ini bisa berakibat buruk, yaitu kekeringan karena tidak ada lagi sumber air yang tadinya berasal dari gletser.
Lalu, pernahkah kamu penasaran apa yang akan terjadi jika air laut asin bercampur dengan air dari es kutub yang mencair? Apakah air laut akan berkurang rasa asinnya?
Bisakah Keasinan Air Laut Berkurang?
Jika bumi memiliki suhu yang semakin panas akibat dari pemanasan global, es yang mencair akan memengaruhi salinitas air laut.
Mencairnya es kutub dapat menyebabkan salinitas air laut menurun. Apa itu salinitas air laut?
Salinitas air adalah tingkat kandungan garam pada air laut, danau, atau sungai dihitung dalam per seribu.
Salinitas air laut berperan penting dalam menentukan jenis organisme yang hidup di dalamnya.
Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan salinitas air laut menurun, di antaranya adalah siklus air dan sirkulasi laut, pencairan gletser, dan aliran air sungai.
Baca Juga: Surabaya Diguyur Hujan Es pada Senin Sore, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan BMKG
Pencairan gletser ini juga berhubungan dengan glasiasi, atau menurunnya permukaan air laut akibat dari penurunan suhu di bumi sehingga wilayah daratan menjadi semakin luas.
Dampak Glasiasi
Glasiasi berkaitan dengan arus laut. Sehingga apapun yang terjadi dengan arus laut akan berpengaruh pada proses glasiasi.
Arus laut adalah gerakan air laut yang terarah dan terus-menerus akibat dari gaya-gaya tertentu.
Arus laut terjadi di permukaan air laut maupun di dalam laut, karena air laut selalu bergerak.
Adapun berbagai faktor yang membuat air laut dapat bergerak, antara lain angin, pasang surut, kepadatan air laut, dan lain-lain.
Air laut juga memengaruhi kehidupan di dalam laut dan organisme air, karena air laut membawa makanan dan nutrisi yang dibutuhkan oleh mereka.
Dengan demikian, glasiasi dapat menghentikan pertukaran garam yang terjadi di dalam maupun permukaan air laut.
Dampak dari mencairnya gletser juga akan menganggu proses rantai makanan yang terjadi dalam laut, teman-teman.
Jadi, tidak hanya hewan dan organisme air laut yang merasakan dampak buruknya, ini juga dapat memengaruhi manusia.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR