Kejelasannya tergantung pada cahaya yang dikumpulkan. Oleh karena itu, bisa saja benda langit yang kita alami sedikit lebih gelap ataupun sedikit lebih terang.
Selain itu, semakin besar diameter lensa yang digunakan, semakin besar dan jelas juga benda langit yang sedang kita amati.
Bahkan, benda langit yang kecil dan jauh bisa diperbesar hingga 13 kali, lo. Pada bagian pembesaran, teleskop mempunyai kemampuan pembesaran yang tidak terbatas.
Namun, hal ini tergantung pada lensa okuler yang digunakan, bagian bukaan, dan juga kondisi atmosfer Bumi.
Sedangkan, panjang fokus adalah jarak dari lensa utama atau cermin ke bayangan yang dibentuknya.
Panjang fokus juga berarti, jumlah pembesaran sebuah benda langit yang akan teman-teman lihat di belakang atau depan bukaan.
Jenis-Jenis Teleskop
Baca Juga: Badan Antariksa Amerika Luncurkan Teleskop Ruang Angkasa Baru, Ini Keunggulannya
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, teleskop bisa dibagi menjadi tiga, yaitu refraktor, reflektor, dan katadioptrik.
1. Refraktor
Refraktor adalah jenis teleskop yang paling umum, yaitu bentuknya tabung panjang dengan lensa besar di depan dan lensa mata di belakang.
Umumnya teleskop refraktor mempunyai diameter lensa sebesar 80 milimeter. Hal ini karena, lensa yang kecil lebih mudah dan murah dibuat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR