Bobo.id - Untuk mengamati benda-benda langit pada malam hari, kita tidak bisa hanya menggunakan bantuan indra penglihatan.
Teman-teman memerlukan sebuah alat, agar bisa mengamati langit dengan lebih jelas. Alat itu adalah teropong bintang atau teleskop.
Apakah teman-teman pernah mencoba menggunakan teleskop untuk mengamati benda-benda langit?
Teleskop ini mempunyai dua lensa cembung, yang dinamakan lensa objektif dan okuler. Lensa objektif adalah lensa yang memperbesar bayangan objek yang ada di depannya.
Lalu, lensa okuler adalah lensa yang membuat bayangan objek dari lensa objektif lebih nyata.
Dengan begitu, teleskop bisa membantu kita untuk mengamati benda langit yang jaraknya jauh tidak terhingga.
Tapi, bagaimana sebenarnya cara kerja teleskop, ya? Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimak pembahasan tentang teleskop lebih lanjut berikut ini.
Cara Kerja Teleskop
Ada empat bagian penting dalam teleskop, yaitu bukaan (aperture), pembesaran (magnification), panjang fokus (focal length), dan lensa mata.
Baca Juga: Unik! Ada Planet Berbentuk Lonjong Baru Ditemukan oleh Teleskop Ruang Angkasa
Bagian pertama teleskop yang penting adalah bukaan, bukaan mempunyai bagian utama berupa lensa atau cermin.
Pada bagian bukaan, cahaya akan dikumpulkan, sehingga teman-teman bisa melihat benda langit.
Kejelasannya tergantung pada cahaya yang dikumpulkan. Oleh karena itu, bisa saja benda langit yang kita alami sedikit lebih gelap ataupun sedikit lebih terang.
Selain itu, semakin besar diameter lensa yang digunakan, semakin besar dan jelas juga benda langit yang sedang kita amati.
Bahkan, benda langit yang kecil dan jauh bisa diperbesar hingga 13 kali, lo. Pada bagian pembesaran, teleskop mempunyai kemampuan pembesaran yang tidak terbatas.
Namun, hal ini tergantung pada lensa okuler yang digunakan, bagian bukaan, dan juga kondisi atmosfer Bumi.
Sedangkan, panjang fokus adalah jarak dari lensa utama atau cermin ke bayangan yang dibentuknya.
Panjang fokus juga berarti, jumlah pembesaran sebuah benda langit yang akan teman-teman lihat di belakang atau depan bukaan.
Jenis-Jenis Teleskop
Baca Juga: Badan Antariksa Amerika Luncurkan Teleskop Ruang Angkasa Baru, Ini Keunggulannya
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, teleskop bisa dibagi menjadi tiga, yaitu refraktor, reflektor, dan katadioptrik.
1. Refraktor
Refraktor adalah jenis teleskop yang paling umum, yaitu bentuknya tabung panjang dengan lensa besar di depan dan lensa mata di belakang.
Umumnya teleskop refraktor mempunyai diameter lensa sebesar 80 milimeter. Hal ini karena, lensa yang kecil lebih mudah dan murah dibuat.
Jika teman-teman mencoba teleskop jenis ini, maka hasil dari benda langit yang diamati, akan lebih tajam dan terang.
Namun, kelemahan dari teleskop refraktor ini, jika kita sedang mengamati bintang, warna bintang terlihat lebih buram daripada sebenarnya.
Oleh karena itu, warna benda langit yang ditunjukkan jadi kurang tepat.
2. Reflektor
Reflektor adalah jenis teleskop yang menggunakan cermin untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya.
Baca Juga: Mengejutkan Para Ilmuwan, Teleskop Hubble Temukan 6 Galaksi Mati Secara Misterius
Teleskop ini dibuat seperti susunan yang ditemukan oleh Isaac Newton, lo. Teleskop reflektor mempunyai cermin utama cekung yang melengkung di ujung bawah teleskop.
Sedangkan, di bagian atasnya, cermin sekunder diagonal mengarahkan cahaya ke sisi tabung.
Jika dirawat dengan baik dan memilih teleskop reflektor yang bagus, maka kita akan mendapatkan gambar yang tajam dan warna yang lebih baik.
Bahkan, teleskop ini mempunyai jarak pandangnya lebih luas dan lebih murah daripada teleskop refraktor.
3. Katadioptrik
Katadioptrik adalah teleskop yang ditemukan pada 1930 dengan menggabungkan cara kerja teleskop refraktor dan reflektor.
Sehingga, teleskop ini menggunakan lensa dan cermin untuk menangkap bayangan benda-benda langit.
Bentuk katadioptrik biasanya mempunyai panjang tabung hanya dua hingga tiga kali lebar lensanya.
Tabung yang lebih kecil bisa lebih mudah dipasang, lebih ringan, dan mudah diatur. Dengan begitu, teman-teman bisa membawanya ke mana saja untuk mengamati benda langit.
Namun, teleskop katadioptrik juga mempunyai kelemahan, yaitu jarak pandangnya terbatas.
Selain itu, katadioptrik juga membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan gambar benda langit yang lebih jelas.
Karena, teleskop ini membutuhkan suhu udara malam yang dingin, agar lebih baik hasilnya.
Nah, itulah pengertian tentang teleskop, cara kerja teleskop, dan jenis-jenis teleskop.
(Penulis: Nur Fitriatus Shalihah)
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR