Bobo.id - Sebagian besar energi yang digunakan di dunia ini berasal dari materi yang terbentuk jutaan tahun lalu.
Materi ini terbentuk karena tumbuhan dan organisme lain yang membusuk, kemudian terkubur di bawah lapisan batu dan sedimen.
Butuh waktu ribuan tahun untuk mengubah materi yang membusuk itu menjadi endapan kaya akan karbon yang kita sebut sebagai bahan bakar fosil.
Tahukah kamu? Ternyata bahan bakar fosil memasok sekitar 80 persen energi yang digunakan manusia.
Kamu dapat menemukan manfaat bahan bakar fosil pada listrik, panas, transportasi, bahkan juga sebagai bahan baku baja hingga plastik.
Namun, pemanfaatan bahan bakar fosil ini juga memberikan dampak negatif dan konsekuensi bagi lingkungan.
Ketika bahan bakar fosil ini dibakar, mereka melepaskan gas karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya.
Kemudian, gas-gas tersebut akan memerangkap panas di atmosfer, dan menjadi penyebab utama perubahan iklim dan pemanasan global.
Jenis-Jenis Bahan Bakar Fosil
Baca Juga: Contoh Pemanfaatan Bahan Bakar Fosil dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ada tiga kelompok utama jenis bahan bakar fosil, yaitu batu bara, minyak bumi, dan gas bumi. Berikut ini penjelasannya.
1. Batu Bara
Batu bara terbentuk batuan sedimen yang berusia 300 hingga 360 juta tahun yang lalu, ketika puing-puing pohon mengendap di dalam rawa.
Faktanya, batu bara memasok sepertiga dari seluruh energi yan digunakan di dunia.
Produsen dan konsumen batu bara teratas pada tahun 2018 yaitu Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Berdasarkan kandungan karbonnya, batu bara dibedakan menjadi empat, yaitu antrasit, bituminus, sub-bituminus, dan lignit.
Emisi karbon dioksida dari pembakaran batu bara mencapai 44 persen dari total dunia, ini menunjukkan batu bara sebagai satu-satunya sumber terbesar dari kenaikan suhu Bumi.
Emisi adalah pemancaran cahaya, panas, atau elektron dari suatu permukaan benda padat atau cair.
Meskipun banyak orang sudah tahu kalau emisi karbon dari batu bara ini berbahaya bagi lingkungan, sayangnya permintaan batu bara meningkat di India hingga tahun 2023.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 2, Apa Saja Manfaat Batu Bara untuk Kehidupan?
2. Minyak Bumi
Minyak bumi mentah terbentuk dari cairan berwarna hitam yang mengandung karbon dan hidrogen.
Sebagian besar minyak bumi terbentuk pada masa Mesozoikum, atau sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Minyak bumi ini berasal dari plankton, ganggang, dan materi lain yang tenggelam di dasar laut, kemudian terkubur dan mengendap.
Dengan cara penyulingan, minyak bumi mentah diubah menjadi bensin, solar, dan minyak pemanas.
Adapun negara-negara penghasil minyak bumi yang utama di dunia antara lain Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Rusia.
Emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan minyak bumi mencapai sepertiga dari total emisi global.
Meskipun kita semua tahu penggunaan minyak bumi yang berlebihan ini membahayakan, namun permintaan terhadap minyak bumi juga terus meningkat.
Mengingat teknologi kendaraan yang semakin banyak menyebabkan permintaan bahan bakar juga meningkat.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Hak dan Kewajiban Terhadap Minyak Bumi
Apalagi pembuatan plastik yang digunakan manusia sehari-hari menggunakan bahan petrokimia, yang berasal dari minyak dan gas.
3. Gas Alam
Gas alam berasal dari gas metana dan endapan yang terbentuk selama jutaan tahun yang lalu.
Dengan majunya teknologi pengeboran, produksi gas alam dan minyak bumi melonjak di Amerika Serikat selama dua dekade terakhir.
Selain itu, manusia semakin pandai dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, sehingga dampak buruknya, gas alam semakin mudah dikeruk.
Di Amerika Serikat, gas alam bahkan telah melampaui batu bara sebagai bahan bakar utama produksi listrik, diikuti Rusia dan Iran.
Dibandingkan batu bara dan minyak bumi, gas alam memang lebih bersih. Namun, ternyata gas alam telah menyumbang sekitar seperlima emisi karbon dari total emisi dunia.
Nah, itulah penjelasan mengenai bahan bakar fosil, dampak buruknya, jenis, serta pemanfaatannya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR